Lihat Semua : infografis

Bagaimana Efek Samping Vaksin COVID-19


Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina /   View : 42.425


Indonesiabaik.id - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil menyatakan efek samping dari vaksinasi virus corona lebih ringan dibandingkan vaksinasi lainnya dalam tahapan uji klinis.

Efek Samping Ringan

Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Unpad-Bandung, Prof. Kusnandi Rusmil memastikan tak ada masalah terkait uji klinis fase tiga vaksin Sinovac.

"Sampai sejauh ini dari yang sudah suntikan kedua, keluhan oleh karena suntikan itu bisa dibilang minimal. Paling panas badan sedikit, nyeri di tempat suntikan seperti kita imunisasi biasa," kata Kusnandi, Kamis (5/11).

Soal perbandingan reaksi uji klinis vaksin yang ia lakukan sebelumnya. Menurutnya, reaksi vaksinasi COVID-19 kali ini relatif lebih aman. Dalam uji klinis vaksin Covid-19 kali ini, Kusnandi menyatakan bahwa peneliti memang menemukan efek samping ringan pada relawan. Namun kondisi tersebut sudah hilang dalam waktu paling lama 2 x 24 jam. Dan efek tersebut tidak membahayakan.

Pada umumnya dalam dua hari menghilang pada efek di tempat suntikan, dan untuk demam dan pada umumnya pada hari kedua ketiga hilang. Dan itu tidak terjadi pada semuanya hanya 20% relawan saja.

Sementara itu, pemantauan terus dilakukan terkait kejadian ikutan pasca-vaksinasi oleh Bio Farma. Hal yang sama disampaikan Manajer Integrasi Proyek Riset dan Pengembangan Bio Farma, Neni Nurainy yang mengatakan pihaknya tetus melakukan pemantauan terhadap efek samping atau kejadian ikutan pasca-pemberian vaksin COVID-19.

Terkait vaksin COVID-19 Sinovac, berdasarkan penelitian terhadap fase 1, fase2 dan beberapa laporan dari fase 3, didapati bahwa gejala umum yang muncul adalah rasa sakit di tempat injeksi dan ada juga yang merasakan gejala demam dan pusing namun sangat sedikit.



Infografis Terkait