Lihat Semua : infografis
Uji Vaksin Covid-19 dari China Hampir Final
Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina / View : 5.116 |
Indonesiabaik.id - Perkembangan vaksin virus corona di dunia sudah menuju ke tahap uji coba kepada manusia. Ada tiga calon vaksin yang dikembangkan oleh tiga negara, yakni Amerika Serikat dengan Vaksin Moderna, AstraZeneca di Inggris dan Sinovac di China.
Dari ketiga kandidat vaksin Covid-19 tersebut Indonesia memilih bekerja sama dengan Sinovac Biotech, perusahan farmasi China untuk mengembangkna vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac, kandidat vaksin virus corona, yang berasal dari China telah tiba di Indonesia. Rencananya, vaksin Covid-19 ini akan diuji klinis fase III di Indonesia pada Agustus mendatang.
Alasan Indonesia Pilih Vaksin dari China
Tiga alasan Indonesia memilih vaksin dari perusahaan China, Sinovac yaitu pertama perkembangan yang cepat. Saat ini rata-rata perusahaan produsen vaksin dunia baru mencapai tahap uji praklinis ataupun uji klinis fase 1. Sementara, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase 2.
Kedua, peluang kembali normal. Masyarakat Indonesia membutuhkan vaksin agar kehidupan kembali normal. Ketiga bekeja sama dengan negara lain. Selain Indoneisa, perusaaan Sinovac sudah bekerja sama dengan negara lain untuk pengembangan tahap ke tiga vaksin Covid-19.
Tahap Uji Vaksin dari China
Bio Farma dan Universitas Padjadajaran akan melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin Covid-19 dari Sinovac, China. Jumlah vaksin yang diterima Bio Farma dari China sebanyak 2.400 vaksin. Saat ini, vaksin itu tengah dalam tahap pengujian di internal laboratorium Bio Farma. Dalam uji klinis pada Agustus mendatang, rencananya akan melibatkan lebih dari 1.600 relawan.
Vaksin Sinovac yang akan diuji klinis di Indonesia juga telah melalui sejumlah tahap pengujian sehingga aman untuk diujikan pada manusia. Adapun, vaksin Sinovac yang akan diuji klinis di Indonesia telah memasuki fase ketiga.
Uji klinis fase I adalah uji yang digunakan untuk melihat keamanan yang melibatkan sekitar 50-100 orang. Jika fase I ini lulus, baru lanjut ke uji berikutnya. Adapun uji klinis fase II melibatkan lebih banyak orang yakni sekitar 100-400 orang.
Sementara, fase III melihat khasiat, efektivitas, dan reaksi atau efek samping yang muncul. Adapun partisipan yang diuji lebih banyak yakni 500-1.000 atau 2.000 orang. Jika fase ketiga lulus maka selanjutnya akan lanjut ke tahap perizinan regulator masing-masing negara.