Saat ekonomi dunia terguncang pada 2016, kondisi ekonomi Indonesia justru bertumbuh.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 meningkat menjadi 5,02% dibanding tahun sebelumnya yaitu yang hanya mencapai 4,88%. Sementara hingga kuartal II 2017 pertumbuhan ekonomi nasional masih stabil di tingkat 5,01%.

Konsumsi rumah tangga hingga kuartal II 2017 masih menjadi penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB) dengan menyumbang 2,7% dari total pendapatan PDB.

Sementara dari sektor produksi, berkembang pesatnya teknologi digital serta makin ramainya perusahaan rintisan (startup) menjadikan informasi dan komunikasi jadi lapangan usaha yang pertumbuhannya paling pesat sebesar 9,10%.

Dari segi spasial, mesi Jawa masih mendominasi kontirbusi PDB dengan 58%, namun wilayah lain juga mengalami pertumbuhan yang signifikan seperti Sumatera berkontirbusi sebesar 22%, dan Kalimantan 8% terhadap PDB.

Hal tersebut diyakini terjadi karena mulai meratanya pembangunan ekonomi di Indonesia, sesuai dengan semangat Nawacita Membangun dari Pinggir. Oleh karenanya selama dua tahun terakhir Pemerintah giat membangun infrastruktur di wilayah-wilayah luar Jawa dengan ditopang program kesejahteraan masyarakat seperti BBM satu harga, Program Keluarga Harapan, Indonesia Pintar, dan lainnya.

Memiliki kinerja yang baik, bukan berarti pemerintah pusa. Beberapa kebijakan ekonomi guna mendukung pemerataan juga terus diselenggarakan. Tujuan ahkirnya tentu mewujudkan Indonesia sebagai salah satu negara utama ekonomi dunia. Ayo Kerja Kerja Kerja!