Lihat Semua : artikel

10 Tahun Capaian Pemerintah Jokowi dalam Membangun Ibu Kota Nusantara: Dari Ide hingga Realita


Dipublikasikan pada 24 days ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Redaksi SohIB / Desain : Redaksi SohIB /   View : 109

Indonesiabaik.id — Halo, SohIB! Kamu pasti sudah dengar, dong, kalau Indonesia sedang membangun ibu kota baru? Yup, proyek ambisius ini sedang berlangsung di Kalimantan Timur dan diberi nama Ibu Kota Nusantara. Nusantara bukan hanya sekadar pemindahan ibu kota, tapi juga simbol semangat baru menuju Indonesia yang lebih modern dan ramah lingkungan.

Proyek ini adalah salah satu inisiatif besar dari pemerintahan Jokowi yang sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir. Penasaran gimana sih proses panjang dan capaian pemerintah dalam 10 tahun membangun Nusantara? Yuk, simak perjalanan serunya berikut ini!

Tahap 1: Pemindahan Tahap Awal (2022-2024)

Di tahun 2022, pemerintah mulai mengambil langkah konkret untuk merealisasikan mimpi besar ini. Melalui UU IKN No. 3 Tahun 2022, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara resmi dimulai. Di tahap ini, pemerintah fokus pada persiapan infrastruktur dasar di lokasi baru seperti jalan akses, jaringan listrik, dan air bersih. 

Langkah awal ini memang terasa seperti fondasi yang masih sederhana, tapi ini menjadi pijakan penting untuk pembangunan berikutnya. Bayangkan, SohIB, proyek sebesar ini memerlukan persiapan matang agar pembangunan selanjutnya berjalan mulus dan efisien. Selama dua tahun pertama ini, kamu mungkin bisa melihat perubahan signifikan pada wilayah yang tadinya hutan dan lahan kosong yang kini mulai tertata rapi.

Tahap 2: Membangun Inti Kota yang Tangguh (2025-2029)

Pada periode 2025 hingga 2029, Nusantara akan memasuki fase pembangunan area inti kota. Di tahap ini, pusat pemerintahan mulai dibangun dengan desain modern dan sarat dengan nilai-nilai lokal. Bayangkan gedung-gedung pemerintahan yang megah berdiri dengan latar belakang hutan Kalimantan yang hijau – keren, kan?

Selain itu, fasilitas publik seperti pusat kesehatan, pendidikan, dan transportasi umum juga mulai dibangun. Tujuannya jelas, SohIB, yaitu menciptakan ibu kota yang efisien dan terhubung dengan baik. Seluruh desain kota dirancang untuk tahan terhadap bencana alam, sehingga ibu kota baru ini tidak hanya indah, tapi juga kuat dan aman. Tidak sabar melihatnya, bukan?

Tahap 3: Pembangunan yang Lebih Progresif (2030-2034)

Masuk ke tahap ini, pembangunan semakin pesat! Pemerintah tidak hanya membangun gedung pemerintahan, tapi juga hunian, pusat bisnis, ruang terbuka hijau, dan berbagai fasilitas yang membuat Nusantara menjadi kota yang nyaman untuk dihuni. Bisa dibilang, tahap ini merupakan titik di mana Nusantara mulai terasa hidup sebagai kota modern.

SohIB, pemerintah bahkan berencana membangun jaringan transportasi yang canggih, mulai dari bus listrik hingga kereta cepat. Semua ini dirancang dengan pendekatan ramah lingkungan untuk menjaga keseimbangan alam Kalimantan. Wah, keren banget ya, Nusantara bisa jadi ibu kota dengan emisi karbon rendah! Jadi, bukan hanya modern, tapi juga sejalan dengan upaya mengurangi pemanasan global.

Tahap 4: Pembangunan Infrastruktur dan Ekosistem Tiga Kota (2035-2039)

Pada tahap ini, pembangunan di Nusantara bukan hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga membangun ekosistem tiga kota pendukung. Artinya, selain Nusantara sebagai pusat pemerintahan, akan ada tiga kota lain di Kalimantan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Ini adalah strategi pemerintah untuk menciptakan pemerataan pembangunan dan memastikan bahwa dampak positif dari ibu kota baru ini bisa dirasakan oleh daerah sekitarnya. Kota-kota ini akan menjadi pusat ekonomi baru yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan di Kalimantan secara keseluruhan.

Tahap 5: Mengokohkan Nusantara sebagai “Kota Dunia untuk Semua” (2040-2045)

Pada tahap terakhir ini, Nusantara tidak hanya menjadi ibu kota Indonesia, tapi juga memiliki reputasi sebagai kota dunia. Pemerintah bercita-cita menjadikan Nusantara sebagai kota yang inklusif dan terbuka untuk semua, baik warga lokal maupun internasional. Dengan infrastruktur dan fasilitas kelas dunia, Nusantara siap menjadi wajah baru Indonesia yang modern dan maju di mata dunia.

Dengan desain futuristik dan memanfaatkan teknologi canggih, Nusantara diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk pembangunan kota-kota lain di Indonesia. Tidak hanya sekadar kota, tapi Nusantara akan menjadi "Kota Dunia untuk Semua", simbol persatuan bangsa dan modernitas Indonesia di masa depan.

Beberapa Statistik Menarik Seputar Pembangunan Nusantara

Nah, SohIB, biar kamu lebih memahami besarnya proyek ini, yuk lihat beberapa data menarik seputar pembangunan Nusantara:

- Luas Lahan: Ibu Kota Nusantara dibangun di area seluas 256.142 hektar, dengan luas kawasan inti pemerintahannya sekitar 56.180 hektar.

- Anggaran: Diperkirakan total anggaran pembangunan mencapai lebih dari 460 triliun rupiah, yang berasal dari APBN, investasi domestik, dan bantuan internasional.

- Sumber Daya Energi: Pemerintah berkomitmen menggunakan energi terbarukan dan ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga air, untuk memenuhi kebutuhan energi kota.

- Jumlah Penduduk: Pada tahun 2045, Nusantara diproyeksikan akan dihuni sekitar 1,5 juta penduduk, menciptakan pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

- Sistem Transportasi: Nusantara direncanakan memiliki sistem transportasi terpadu dengan fokus pada kendaraan listrik dan jaringan transportasi massal.

Dengan berbagai statistik tersebut, Nusantara diharapkan menjadi kota yang tidak hanya modern, tapi juga menjaga keseimbangan ekologi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Bagaimana, SohIB? Seru kan melihat capaian pemerintah selama 10 tahun dalam membangun Nusantara? Proyek besar ini bukan hanya menciptakan kota baru, tapi juga harapan untuk Indonesia yang lebih maju, berkelanjutan, dan inklusif. Mari kita tunggu bersama bagaimana Nusantara akan menjadi simbol Indonesia masa depan!