Lihat Semua : artikel
Apa yang Sebenarnya Terjadi Kalau Tertular HIV/AIDS? Kamu Wajib Tahu Penjelasannya!
Dipublikasikan pada 12 days ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Redaksi SohIB / Desain : Redaksi SohIB / View : 97 |
Halo, SohIB! HIV dan AIDS sering kali menjadi topik yang bikin takut atau salah paham. Tapi, tahukah kamu apa yang sebenarnya terjadi di tubuh kalau tertular HIV/AIDS? Yuk, kita bahas dengan penjelasan yang mudah dipahami biar enggak ada lagi mitos atau stigma yang salah soal ini!
Apa yang Sebenarnya Terjadi Kalau Tertular HIV?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kita, khususnya sel darah putih yang disebut CD4. Sel ini punya tugas penting untuk melindungi tubuh dari penyakit. Kalau CD4 rusak, tubuh jadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain.
Setelah virus HIV masuk ke tubuh, ini yang terjadi:
-
Virus Menyerang dan Memasuki Sel CD4
Begitu HIV masuk ke tubuh, virus ini langsung mencari sel CD4 untuk dihancurkan. Virus ini enggak cuma "merusak," tapi juga menggunakan CD4 sebagai "pabrik" untuk menggandakan dirinya sendiri. -
Kerusakan Sistem Kekebalan Tubuh Dimulai
Saat jumlah CD4 terus menurun, sistem imun kita perlahan-lahan melemah. Akibatnya, tubuh jadi sulit melawan infeksi sederhana sekalipun, seperti flu, apalagi infeksi yang lebih serius. -
Tahapan Infeksi HIV
- Tahap Awal (Infeksi Akut):
Dalam 2–4 minggu setelah tertular, kamu mungkin merasakan gejala seperti demam, sakit tenggorokan, ruam, atau kelelahan. Ini disebut gejala serokonversi, tanda tubuh sedang bereaksi terhadap virus. - Tahap Laten (Asimtomatik):
Setelah gejala awal hilang, HIV masuk ke tahap "tenang." Di sini, kamu mungkin merasa sehat tanpa gejala, tapi virusnya masih aktif di dalam tubuh, perlahan merusak sistem imun. - Tahap AIDS (Tahap Akhir):
Kalau tidak diobati, HIV bisa berkembang menjadi AIDS. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah, sehingga infeksi atau penyakit ringan bisa menjadi sangat berbahaya.
- Tahap Awal (Infeksi Akut):
Apa yang Terjadi Kalau HIV Berkembang Menjadi AIDS?
Ketika seseorang masuk ke tahap AIDS, tubuh hampir kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi. Ini disebut penyakit oportunistik, seperti:
- Tuberkulosis (TBC)
- Pneumonia
- Infeksi jamur yang parah
- Kanker tertentu, seperti limfoma atau sarkoma Kaposi
Tubuh jadi sangat rentan terhadap infeksi, yang seharusnya tidak berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh normal.
Bisakah HIV Dikendalikan?
SohIB, ada kabar baik! HIV memang belum ada obatnya, tapi bisa dikendalikan dengan terapi antiretroviral (ARV). Pengobatan ini bekerja dengan cara:
- Menghambat Pertumbuhan Virus
ARV mencegah virus menggandakan diri, sehingga jumlah virus di tubuh (viral load) menurun drastis. - Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Dengan jumlah virus yang rendah, sel CD4 bisa pulih, dan tubuh jadi lebih kuat melawan infeksi.
Dengan pengobatan yang rutin, orang dengan HIV bisa hidup sehat, aktif, dan hampir sama seperti orang tanpa HIV. Bahkan, risiko menularkan HIV ke orang lain juga bisa ditekan hingga hampir nol jika viral load tidak terdeteksi.
Kenapa Penting untuk Tes dan Deteksi Dini?
Banyak orang tidak sadar kalau dirinya tertular HIV karena gejalanya sering tidak spesifik atau bahkan tidak muncul sama sekali. Tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mengetahuinya. Semakin cepat kamu tahu, semakin cepat pula kamu bisa memulai pengobatan ARV dan mencegah komplikasi.
Cara Mencegah HIV
Agar SohIB tetap sehat dan terhindar dari HIV, ini langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:
-
Gunakan Alat Pengaman Saat Berhubungan Seksual
Saat berhubungan seksual SohIB dapat menggunakan alat pengaman seperti kondom. Ini adalah langkah paling efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual. -
Jangan Berbagi Jarum Suntik
Jarum suntik bekas bisa menjadi media penularan HIV, jadi selalu gunakan jarum baru dan steril. -
Ikuti Program Pencegahan HIV
Kalau kamu merasa berisiko tinggi, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter tentang PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis), obat pencegahan HIV. -
Hindari Risiko Penularan dari Ibu ke Anak
Ibu hamil yang terinfeksi HIV bisa menjalani pengobatan ARV untuk mencegah penularan ke bayi.
Tertular HIV memang bisa mengubah hidup seseorang, tapi dengan pengobatan yang tepat dan dukungan yang baik, orang dengan HIV tetap bisa menjalani hidup sehat. Yang penting, kita harus menghilangkan stigma dan selalu mendukung mereka yang hidup dengan HIV/AIDS.
Jadi, sekarang kamu sudah paham, kan, SohIB, apa yang terjadi kalau seseorang tertular HIV/AIDS? Yuk, sebarkan informasi yang benar dan tetap jaga kesehatanmu!