Lihat Semua : artikel
Tokoh Inspiratif di Balik Sumpah Pemuda: Siapa Saja Mereka?
Dipublikasikan pada 18 days ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Redaksi SohIB / Desain : Redaksi SohIB / View : 192 |
Halo, SohIB! Mari kita mengupas salah satu peristiwa bersejarah yang tak terlupakan dalam perjalanan bangsa Indonesia, yaitu Sumpah Pemuda. Pada tanggal 28 Oktober 1928, peristiwa ini menjadi tonggak penting saat para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kongres Pemuda II. Dalam kongres ini, mereka mengikrarkan tekad untuk bersatu sebagai satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia.
Ikrar ini menjadi pondasi utama dalam perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda menandai kesadaran akan keragaman etnis dan budaya yang harus disatukan untuk mencapai tujuan bersama. Tidak hanya itu, Sumpah Pemuda juga melahirkan banyak tokoh penting yang berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun identitas bangsa. Mari kita simak beberapa tokoh inspiratif yang terlibat dalam peristiwa bersejarah ini.
1. Soegondo Djojopoespito
Soegondo Djojopoespito lahir di Tuban, Jawa Timur, pada 22 Februari 1905. Ia dikenal sebagai ketua panitia Kongres Pemuda II dan seorang aktivis pendidikan. Sebelum berguru pada Ki Hajar Dewantara, Soegondo tinggal di Surabaya. Ia meninggal pada 23 April 1978 di Yogyakarta, meninggalkan warisan penting dalam dunia pendidikan.
2. Soenario Sastrowardoyo
Lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 28 Agustus 1902, Soenario Sastrowardoyo adalah penasihat panitia Kongres Pemuda II dan salah satu penggagas Manifesto 1925. Sebagai pengacara, ia kerap membela para aktivis yang berhadapan dengan aparat Hindia Belanda. Soenario meninggal pada 17 Mei 1997 di Jakarta.
3. Johannes Leimena
Johannes Leimena, lahir di Ambon pada tahun 1905, merupakan anggota Jong Ambon dan panitia Kongres Pemuda II. Selama dua dekade, ia menjabat sebagai menteri dalam pemerintahan Presiden Soekarno, terlibat dalam 18 kabinet dari 1946 hingga 1966. Leimena meninggal pada 29 Maret 1977 di Jakarta.
4. Djoko Marsaid
Sebagai ketua Jong Java, Djoko Marsaid juga berperan sebagai wakil ketua dalam Kongres Pemuda II, menjadi salah satu tokoh penting dalam menyatukan pemuda saat itu.
5. Muhammad Yamin
Lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada 24 Agustus 1903, Muhammad Yamin dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, dan ahli hukum yang berpengaruh. Ia merupakan pelopor puisi modern Indonesia dan diakui sebagai Pahlawan Nasional.
6. Amir Sjarifoeddin Harahap
Amir Sjarifoeddin lahir di Medan pada 17 April 1907 dan berkontribusi dalam perumusan Sumpah Pemuda dan pernah menjabat sebagai perdana menteri. Sayangnya, ia tewas dalam sebuah insiden pada 19 Desember 1948.
7. WR Supratman
Wage Rudolf Supratman lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 9 Maret 1903. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan pada penutupan Kongres Pemuda II. Ia meninggal pada 17 Agustus 1938 dan diakui sebagai Pahlawan Nasional.
8. Sarmidi Mangoensarkoro
Lahir di Surakarta pada 23 Mei 1904, Sarmidi berperan penting dalam Kongres Pemuda I dan II. Sebagai tokoh Taman Siswa, ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari 1949 hingga 1950, memperjuangkan pendidikan untuk Indonesia.
9. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
Sekarmadji lahir di Cepu, Jawa Tengah, pada 7 Januari 1905. Ia ikut serta dalam penyusunan naskah Sumpah Pemuda dan terlibat dalam Partai Sarekat Indonesia. Ia dieksekusi pada 5 September 1962 setelah melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
10. Kasman Singodimedjo
Kasman lahir di Purworejo pada 25 Februari 1904 dan berperan sebagai wakil Jong Islamieten Bond dalam Kongres Pemuda II. Ia kemudian menjabat sebagai Jaksa Agung dan Ketua KNIP setelah Indonesia merdeka. Kasman meninggal pada 25 Oktober 1982 dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2018.
11. Mohammad Roem
Lahir pada 16 Mei 1908 di Temanggung, Mohammad Roem dikenal sebagai diplomat handal selama masa kemerdekaan dan menjabat dalam berbagai posisi, termasuk Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri.
12. Adnan Kapau Gani
Adnan Kapau Gani, lahir di Palembang pada 1905, adalah seorang aktivis pemuda yang hadir di Kongres Pemuda II. Ia juga seorang dokter dan politisi, menjabat dalam kabinet dan sebagai Gubernur Militer Sumatera Selatan.
13. Sie Kong Liong
Sie Kong Liong adalah pemuda keturunan Tionghoa yang membuka rumahnya di Jalan Kramat Raya 106 untuk Kongres Pemuda II. Inisiatifnya membantu menjadikan rumah tersebut sebagai Gedung Sumpah Pemuda, yang kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda.
SohIB, Sumpah Pemuda bukan hanya sekadar momen bersejarah, tetapi juga merupakan cerminan semangat persatuan dan nasionalisme yang digelorakan oleh para tokoh inspiratif. Mereka tidak hanya berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi juga membentuk identitas bangsa yang kita banggakan saat ini. Mari kita hargai warisan mereka dan teruskan semangat Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari kita!