Lihat Semua : infografis

Indonesia Mampu, Produksi Alat Pelindung Diri Sendiri


Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah /   View : 5.080


Indonesiabaik.id   -   Mengenai kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) di Indonesia, Gugus Tugas telah menghitung kebutuhan pakaian pelindung selama satu bulan, dari April hingga Mei 2020. 

Kebutuhan tersebut dikategorikan per kelas dalam rumah sakit. Kebutuhan tertinggi di kelas A dengan jumlah 1.136 buah per harinya, atau kebutuhan selama 59 hari sebanyak 67.024 per hari. Perhitungan kebutuhan pakaian pelindung di seluruh Indonesia untuk semua kelas rumah sakit mencapai lebih dari 15 juta buah.

Sedangkan, di sisi lain, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Perstekstilan Indonesia (API) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama memproduksi APD sendiri dalam negeri untuk memenuhi APD yang dibutuhkan. 

Kerjasama tersebut telah melakukan uji coba bahan baku kelayakan. Salah satu uji kelayakan bahan baku alat kesehatan (alkes) tersebut, dilakukan oleh unit litbang Kementerian Perindustrian, Balai Besar Tekstil (BBT) di Bandung yang juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait.

Industri di dalam negeri dinilai mampu memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) dengan memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Hal ini penting agar petugas yang terlibat dalam penanganan COVID-19 bisa bekerja maksimal. Mutu APD yang diarahkan oleh BNPB mengacu pada standar American National Standard Institute (ANSI)/Association for the Advancement of Medical Instrumentation (AMMI) PB70:2012. 

Uji kelayakan dilakukan untuk mengukur ketahanan kain terhadap penetrasi air, untuk lingkup kain yang sudah ataupun belum diberikan zat penyempurnaan khusus seperti water repellent. Pengujian menggunakan metode uji American Association of Textile Chemists and Colorists Testing Method (AATCC-TM) 42:2017.

Tercatat, pengujian oleh BBT di Bandung telah dilakukan sejak 8 April 2020. Hingga Jumat (17/4), sebanyak 175 perusahaan dengan total sampel uji yang diproses Laboratorium Pengujian BBT sebanyak 464 sampel uji.

Diharapkan, pada awal Mei, industri dalam negeri sudah dapat memproduksi 18 ribu unit APD per harinya. Seluruh kebutuhan tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri, sehingga dengan adanya potensi yang ada dan tersedianya kemampuan sumber daya industri dalam negeri dapat mengurangi ketergantungan impor.



Infografis Terkait