Indonesiabaik.id - Selama lebaran, para pemudik membelanjakan penghasilannya yang dikumpulkan di perantauan, sehingga membantu menggerakkan perekonomian di kampung halaman mereka. Sehingga secara tak langsung terjadi pemerataan hasil perekonomian hingga ke pelosok.

Sebagai informasi, perputaran uang di daerah dalam jangka waktu hanya 1-2 minggu, bisa sampai triliunan rupiah.Kurang lebih 1-5% nya dari PDB Nasional. Puluhan triliun rupiah itu berpindah tangan dari kota ke kota, dari kota ke desa-desa dan perkampungan kecil.

Kita lihat di data Lebaran tahun 2022 lalu, Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi penarikan uang tunai pada periode Ramadan-Lebaran 2022 meningkat 16,6 persen, dibanding periode yang sama tahun 2021. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan kondisi pra pandemi 2019 yang besarnya Rp172 triliun. Ada kenaikan sebesar 9,21 persen.

Di tahun 2023 ini, uang tunai yang disiapkan sebanyak Rp195 triliun untuk menghadapi Lebaran. Nilai ini naik 8,22 persen dibandingkan tahun lalu. Dalam pendekatan ekonomi, ini disebut sebagai redistribusi ekonomi atau redistribusi kekayaan. Yaitu, terjadinya perpindahan kekayaan atau uang dari satu daerah ke daerah lainnya atau dari satu individu ke individu lain.