Seragam Baru Tentara Nasional Indonesia
Transformasi menuju era baru
indonesiabaik.id — Dalam peringatan HUT ke-80, TNI resmi memperkenalkan seragam baru PDL berwarna sage green dengan pola digital yang lebih modern. Bukan sekadar perubahan tampilan, tapi simbol modernisasi, adaptasi global, dan kesiapan menjaga Indonesia di medan operasi darat.
Artikel
Momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Monas, Jakarta, menjadi saksi perubahan besar. Untuk pertama kalinya, TNI memperkenalkan seragam baru Pakaian Dinas Lapangan (PDL) yang siap digunakan dalam berbagai operasi militer.
Warna dan Corak Baru
Seragam anyar ini hadir dengan warna sage green, hijau keabu-abuan yang menyesuaikan vegetasi khas Indonesia. Pola lorengnya pun berbeda dari sebelumnya: pola digital lebih kecil, yang dinilai lebih efektif untuk penyamaran di operasi darat.
Kesan yang ditampilkan: alami, harmonis, dan lebih menyatu dengan hutan. Ini menandai arah baru modernisasi militer Indonesia yang juga menyesuaikan tren seragam militer global.
Perbedaan dengan Seragam Lama
Sebelumnya, TNI menggunakan loreng Malvinas sejak tahun 1982. Seragam lama ini memiliki corak dengan tiga blok warna besar, dominasi hijau tua, cokelat tua, dan ivory cream. Walau ikonik, desain lama dinilai kurang adaptif dengan kebutuhan operasi modern.
Simbol Modernisasi TNI
Perubahan seragam bukan hanya soal tampilan. Lebih dari itu, ini adalah simbol kesiapan TNI dalam menghadapi tantangan militer masa depan. Dengan seragam baru, TNI menunjukkan keseriusan untuk terus bertransformasi mengikuti perkembangan global tanpa meninggalkan identitas bangsa.
Pakaian dinas lapangan baru ini mulai resmi digunakan tepat pada HUT ke-80 TNI, menjadi bagian dari sejarah perjalanan panjang pasukan pertahanan negara.