Lihat Semua : infografis

Fungsi 3 Lapisan pada Masker Kain


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina /   View : 10.286


Indonesiabaik.id   -   Organisasi kesehatan Dunia (WHO) membuat perubahan ketentuan terkait dengan penggunaan masker di masa pandemi COVID-19. WHO merekomendasikan masyarakat yang sehat tetap memakai masker kain di tempat-tempat umum, dimana menjaga jarak fisik sulit dilakukan.

Masker kain diwajibkan setidaknya terdiri dari 3 lapis dengan material yang berbeda. Masker kain juga harus diperhatikan kemudahan untuk bernapasnya karena banyaknya jenis kain yang tersedia. Lapisan paling dalam masker menyentuh wajah pemakai. Lapisan paling luar terpapar pada lingkungan.

Dicontohkan oleh WHO, bahwa kain pakaian (misalnya, campuran nilon dan 100% poliester) jika dilipat menjadi dua lapis memberikan 2-5 kali lipat efisiensi filtrasi dibandingkan lapisan tunggal kain yang sama, dan jika dilipat menjadi empat lapis, efisiensi filtrasi meningkat 2-7 kali. Masker yang terbuat dari sapu tangan katun saja harus terdiri dari empat lapis, tetapi efisiensi filtrasinya hanya 13%.

Menurut WHO lebih lanjut, bahan yang sangat berpori seperti kasa tidak akan dapat memberikan filtrasi yang cukup meskipun dibuat berlapis-lapis; efisiensi filtrasinya hanya 3%. Perlu dicatat bahwa bahan yang ditenun lebih ketat, dan juga semakin banyaknya jumlah lapisan, kemudahan bernapasnya juga dapat menurun. Kemudahan bernapas dapat diperiksa dengan cepat dengan cara mencoba bernapas melalui mulut dan beberapa lapisan.

Kombinasi ideal bahan yang digunakan untuk masker nonmedis/masker kain

Bahan untuk masker nonmedis harus mencakup tiga lapisan berikut: 

  • Lapisan paling dalam yang terbuat dari bahan hidrofilik (seperti katun atau campuran katun)

  • Lapisan tengah hidrofobik yang terbuat dari bahan tanpa tenun sintetis seperti polipropilena atau lapisan katun yang dapat meningkatkan filtrasi atau menahan droplet

  • Lapisan terluar yang terbuat dari bahan hidrofobik (seperti polipropilena, poliester, atau campuran keduanya) yang dapat membatasi kontaminasi dari luar yang menembus ke dalam hidung dan mulut pemakai.



Infografis Terkait