Indonesiabaik.id   -   Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terus diupayakan untuk dapat segera terserap oleh masyarakat dalam rangka memulihkan keadaan ekonomi Indonesia. Data terakhir Kemenkeu per tanggal 19 Oktober, penyerapan PEN telah terealisasi Rp344,43 triliun dari total pagu anggaran Rp 695,2 triliun. 

Dari periode September-Oktober terjadi kenaikan belanja Rp25,6 triliun. Kenaikan ini lebih rendah dari kenaikan 2 bulan terakhir, Juli ke Agustus Rp63,9 triliun dan Agustus ke September Rp106,8 triliun. Kenaikan Juli, Agustus, September itulah yang memberikan kontribusi pada kenaikan belanja negara.

Adapun rincian realisasi tersebut adalah Bidang kesehatan yang sudah teralisir Rp27,59 triliun atau ada kenaikan Rp5,66 triliun dari September. Perlindungan sosial Rp167,08 atau ada kenaikan Rp10,06 triliun. Bidang sektoral K/L dan Pemda Rp28 triliun atau ada kenaikan Rp1,39 triliun. Insentif usaha Rp29,68 triliun atau ada kenaikan Rp1,61 triliun. Dukungan UMKM Rp91,77 triliun atau ada kenaikan Rp6,92 triliun. 

Percepatan Penyerapan

Dalam mempercepat penyerapan, Pemerintah tanpa henti mendorong perbaikan ekonomi menggunakan seluruh instrumen APBN dan mengevaluasi kebijakan fiskal untuk meminimalkan dampak resesi, baik bagi industri, maupun kelompok masyarakat paling terimbas. 

Untuk mempercepat, Pemerintah lakukan berbagai evaluasi seperti dalam mempercepat pola penyaluran bantuan; merealokasi belanja kepada kelompok dengan serapan tercepat; Perpanjangan berbagai program hingga Desember 2020; merancang ulang program yang lebih efektif; dan mempercepat proses administrasi birokrasi.