Lihat Semua : infografis
Indonesia Ingin Bergabung, Apa Itu BRICS?
Dipublikasikan pada one month ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Irfan Nur Rahman / View : 2.492 |
Indonesiabaik.id — Indonesia secara resmi telah menyampaikan keinginannya untuk bergabung dengan blok ekonomi bernama BRICS. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Sugiono saat KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10).
Kenapa Ingin Bergabung?
Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan, keinginan Indonesia untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS yaitu sebagai pengejawantahan politik luar negeri nasional yang berdasar nilai bebas aktif.
“(Bergabungnya RI ke BRICS) bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” tegas Menlu Sugiono.
Melansir sosial media resmi Kemlu, prioritas BRICS dinilai selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih. Seperti diantaranya:
-
Ketahanan pangan dan energi
-
Pemberantasan kemiskinan
-
Pemajuan sumber daya alam
Sebenarnya apa itu BRICS?
BRICS merupakan organisasi antar-pemerintah sebagai forum kerja sama di antara negara berkembang. BRICS berisikan sejumlah kelompok negara yang bertujuan memperkuat posisi negara-negara berkembang di kancah internasional dan rutin membahas isu strategis global.
Melansir infobrics.org, pembentukannya sendiri dipelopori oleh Rusia, salah satu negara anggota dari BRICS.
BRICS—merupakan akronim dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan sebagai negara anggota sekaligus penggagasnya.
Sebelumnya, BRICS awalnya bernama "BRIC" yang pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill dalam penelitian bertajuk “Building Better Global Economic BRICs” yang dirilis tahun 2001.
Dalam penelitian itu, Jim O'Neill menggambarkan empat negara berkembang yakni Brasil, Rusia, India, China, jika pertumbuhannya dipertahankan dapat mendominasi ekonomi global.
Para pemimpin negara Brasil, Rusia, India dan Cina pertama kali bertemu secara informal di sela-sela KTT G8 Outreach di St Petersburg, Rusia, pada bulan Juli 2006.
Beberapa bulan setelahnya, tepat pada September 2006, Pertemuan Tingkat Menteri BRICS pertama diadakan atas usulan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.
Barulah pada 16 Juni 2009, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRIC pertama kali diadakan di Yekaterinburg, Rusia.
Kemudian, pada 2010 Afrika Selatan diterima sebagai anggota penuh pada pertemuan Menteri Luar Negeri BRIC di New York.
Karena itulah, kelompok BRIC berganti nama menjadi BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan). Afrika Selatan menghadiri KTT BRICS ke-3 di Sanya, Cina pada 14 April 2011.
BRICS memiliki tujuan bersama mengoordinasikan dan memuluskan kerja sama ekonomi negara-negara berkembang.
Terutama, meningkatkan produktivitas ekonomi mereka agar berada sejajar dengan negara-negara maju.