Lihat Semua : infografis
Yuk Waspada Gejala Baru COVID-19: Happy Hypoxia
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina / View : 22.307 |
Indonesiabaik.id - Akhir-akhir ini ditemui gejala baru pada pasien COVID-19 yakni sindrom happy hypoxia atau dikenal dengan silent hypoxemia. Dengan begitu, gejala penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu sekarang ini masih demam, batuk, sesak napas, anosmia atau kehilangan indera penciuman dan bertambah happy hypoxia. Untuk itu masyarakat diminta waspada dan mengenali gejalanya.
Happy hypoxia merupakan kondisi saat kadar oksigen dalam darah di bawah normal. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa sesak napas, gelisah, nyeri kepala, keringat dingin hingga lemas.
Happy Hypoxia pada pasien COVID-19
Para dokter menyebut bahwa hypoxia pada beberapa pasien COVID-19 kadang tidak memiliki tanda dan gejala apapun. Kondisi happy hypoxia terjadi pada saat pasien mengalami kekurangan oksigen dalam darah namun tidak menunjukkan gejala atau tanda kesulitan bernapas dan terlihat baik-baik saja.
Selain itu, pasien tidak merasakan gejala meski kadar oksigen sangat rendah. Beberapa kasus memperlihatkan gejala mulai terasa muncul setelah pasien mengalami pneumonia berat.
Level saturasi oksigen pasien COVID-19 yang tekena happy hypoxia sangat rendah sebesar 70-80% bahkan pada kasus berat hingga 50%. Sedangkan, normalnya adalah sebesar 95-100%. Turunnya oksigen dalam darah menyebabkan organ-organ kemungkinan akan berhenti bekerja (otak, jantung dan paru-paru). Dengan terganggunya organ tubuh tersebut maka akan mengancam nyawa pasien. Hypoxia bisa menyebabkan ketidaksadaran hingga kematian.