Lihat Semua : infografis
Oximeter, Alat Pantau Oksigen Dalam Tubuh
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina / View : 75.826 |
Indonesiabaik.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui pedoman perawatan untuk pasien COVID-19, khususnya yang menjalani isolasi mandiri. Untuk memantau kondisi kesehatan mereka, pasien Corona yang isolasi mandiri wajib memiliki pulse oximeter atau oksimeter.
Apa Itu Oximeter?
Melalui laman resmi milik WHO, oximeter adalah alat medis yang digunakan untuk memantau tingkat oksigen dalam darah pasien. Biasanya, alat ini untuk mengingatkan petugas kesehatan jika kadar oksigen turun di bawah tingkat yang aman.
Cara Menggunakan Oximeter
Oximeter memiliki dua jenis, yaitu yang ditempatkan pada jari tangan dan telinga. Untuk oximeter pada jari, pastikan jari yang dimasukkan di antara capit oximeter pas, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Gunakan jari yang ukurannya sesuai dengan space antara capit oximeter.
Jari perlu diposisikan secara tepat agar sinar atau cahaya oximeter dapat bekerja dengan benar. Dengan begitu Oximeter dapat mengukur kadar oksigen secara maksimal. Jika menggunakan oximeter untuk telinga, pastikan agar penempatannya sesuai dan tepat, yaitu di tengah daun telinga.
Dengan menunggu beberapa waktu, hasil yang menunjukkan kadar oksigen dalam tubuh akan terlihat di layar pulse oximeter. Tingkat saturasi oksigen dinyatakan normal jika angka menunjukkan antara 95 dan 100 persen. Sementara, untuk tingkat saturasi oksigen di bawah 90 persen dianggap sangat rendah dan dapat menjadi keadaan darurat klinis.