Lihat Semua : infografis

Sejarah Gelar Haji yang Hanya Ada di Indonesia


Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Nur Halimah Syafira /   View : 48.573


indonesiabaik.id --- Setiap umat Muslim di Indonesia yang sudah selesai ibadah haji di Mekah, akan mendapat gelar “Haji” atau “Hajjah”  di depan nama mereka.

Sejarah Gelar Haji di Nusantara

Melansir laman Kementerian Agama, pemberian gelar haji dan hajjah telah terjadi sejak masa silam.

Filolog Oman Fathurahman, atau Kang Oman dalam penjelasannya melalui Kemenag mengatakan, pasalnya, perjalanan menuju Tanah Suci bagi orang Nusantara menjadi perjuangan berat tersendiri, harus mengarungi lautan, menerjang badai berbulan-bulan, menghindari perompak, hingga menjelajah gurun pasir

Seorang yang pada akhirnya berhasil melalui ujian tersebut, lalu berhasil kembali selamat ke Tanah Air, kemudian dianggap berhasil mendapat anugerah dan kehormatan. Terlebih, Ka'bah dan Mekkah merupakan kiblat suci umat Islam sedunia.

Kenapa Harus Disematkan Gelar?

Antropolog UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dadi Darmadi menjelaskan, tradisi penyematan gelar haji atau hajjah ini sejarahnya bisa dilihat dari tiga perspektif, yaitu perspektif keagamaan, kultural dan kolonial.

  • Secara keagamaan

Haji merupakan perjalanan untuk menyempurnakan rukun Islam. Perjalanan yang jauh dan panjang, biaya yang mahal, persyaratan yang tidak mudah, penting dan tidak semua orang bisa lakukan.

Karenanya, gelar haji disematkan bagi siapa saja yang berhasil melakukannya.

  • Secara kultural

Narasi dan cerita-cerita menarik, heroik, dan mengharukan selama berhaji juga terus berkembang menjadi cerita popular, sehingga semakin banyak orang tertarik naik haji.

Bahkan, sebagian besar tokoh-tokoh masyarakat juga bergelar haji. Karenanya, ibadah haji semakin penting dan gelar haji di Indonesia punya nilai dan status sosial yang tinggi

  • Secara kolonial

Dulu, banyak perlawanan perjajahan berasal dari umat Islam, terutama yang baru haji.

Karenanya, disematkanlah gelar haji sejak 1916, agar lebih mudah mengawasi bagi yang memberontak.



Infografis Terkait