Lihat Semua : infografis
Sejarah Panjang Penyiaran di Indonesia
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina / View : 15.826 |
Indonesiabaik.id - Dunia penyiaran di tanah air mengalami perubahan karena berkembangannya teknologi informasi. Informasi yang biasa kita peroleh dari TV dan Radio sekarang ini sudah bisa diakses melalui jaring internet. Namun, itu semua tidak lepas dari sejarah panjang penyiaran di Indonesia.
Sejarah Penyiaran di Indonesia
Di penghujung Maret tahun 1927, tepatnya di Istana Mangkunegara Surakarta (Solo), Sri Mangkunegoro VII dan Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Timur mendengarkan siaran langsung radio yang berisi pidato Ratu Wilhemina dari Kota Eindhoven, Belanda. Siaran itu membuat orang yang berada di istana Mangkunegara terkesima.
Kemudian, sepuluh tahun berlalu, tepatnya pada 28 Desember 1936, Ratu Wilhelmina dan tamu undangan lainnya di Istana Noordiende Belanda, pertamakali mendengarkan siaran langsung radio dari Solo-Indonesia berupa siaran gamela Jawa untuk mengiringi tarian Budaya Serimpi.
Selang beberapa lama, dalam rapat yang diselenggarakan pada tanggal 1 April 1933 di gedung Societeit Mangkoenegaran (sekarang Monumen Pers Nasional) disepakati pendirian sebuah lembaga penyiaran radio profesional pertama di Kota Solo bernama Solosche Radio Vereeniging (SRV).
Ketika bangsa Jepang masuk ke Indonesia menguasai NIROM dan menggantinya menjadi Hosyo Kanry Kyoku (HKK), perlawanan budaya pun beralih menjadi perlawanan strategi politik dan militer. Hasilnya pada 11 September 1945 bangsa Indonesia berhasil mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI).
Penggagas HARSIANAS
Deklarasi Harsianas pertama kali digagas oleh Hari Wiryawan dan didukung oleh masyarakat penyiaran di Kota Solo. Deklarasi ini mengajukan dua usulan, yaitu:
- menetapkan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional
- menetapkan KGPAA Sri Mangkoenegoro VII sebagai Bapak Penyiaran Nasional
Deklarasi HARSIANAS
Kemudian, tepatnya pada 1 April 2010. Deklarasi Hari Penyiaran Nasional untuk kali pertama di lakukan di kota Solo. Pada saat itu, Presiden Joko Widodo yang masih menjabat sebagai Walikota Solo, ikut mendeklarasikan kelahiran Harsiarnas di Pendapa Gede Balaikota Solo. sekarang, setiap tahun di tanggal 1 April, diperingati HARSIARNAS (Hari Penyiaran Nasional).