Lihat Semua : videografis
4 Merek Vaksin Tidak Boleh Dipakai Vaksinasi Gotong Royong
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Abdurrahman Naufal / View : 9.960 |
indonesiabaik.id - Jenis dan merek vaksin yang digunakan dalam vaksinasi program pemerintah tidak boleh dipakai dalam vaksinasi gotong royong.
Tetap Dibedakan
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, meluruskan polemik di masyarakat tentang Peraturan Menteri Kesehatan No 18 Tahun 2021.
Vaksin yang digunakan di dalam vaksinasi program pemerintah disebutkan tidak boleh sama jenis dan mereknya atau dibedakan dengan yang digunakan oleh vaksin dalam program vaksinasi gotong royong. Adapun jenis vaksin dalam program pemerintah itu di antaranya vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.
Namun sebaliknya, merek vaksin pada vaksinasi gotong royong dapat dipakai pada vaksinasi program pemerintah. Dengan catatan penting, vaksin itu yang sifatnya hibah atau bantuan dari negara negara atau pun dari institusi atau organisasi yang merek atau jenisnya sama dengan vaksin yang digunakan dalam vaksinasi gotong royong. Hingga saat ini, vaksin yang telah ditetapkan untuk program vaksinasi gotong royong diantaranya adalah Sinopharm, Moderna dan Cansino.
Vaksin Hibah
Poin utama dari aturan baru itu yakni untuk mengatur bahwa pemerintah diperbolehkan menerima vaksin yang sama dengan yang digunakan dalam vaksinasi gotong royong selama itu merupakan skema hibah atau bantuan secara gratis.
Vaksin COVID-19 yang diperoleh dari hibah atau bantuan tersebut tidak boleh diperjualbelikan dan harus diberikan tanda khusus yang bisa dikenali secara kasat mata sebagai pembeda dengan vaksin gotong royong.
Contoh kasus, 500 ribu dosis vaksin Sinopharm yang sebelumnya pernah diperoleh merupakan hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab. Vaksin tersebut merupakan vaksin yang sama yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong, namun karena sifatnya hibah atau sumbangan, maka vaksin tidak dapat diperjualbelikan. Sehingga, penggunannya dialihkan ke program vaksinasi nasional oleh Pemerintah, bukan vaksinasi gotong royong.