Lihat Semua : videografis
Bantuan Khusus untuk Anak Yatim Akibatv COVID-19
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 6.783 |
indonesiabaik.id - Kementerian Sosial (kemensos) menyatakan pihaknya tengah menyiapkan bantuan sosial (bansos) khusus untuk anak yatim, termasuk yang ditinggalkan orang tuanya akibat COVID-19.
Program Bansos Anak Yatim
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 per 20 Juli 2021, tercatat sekiranya ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim atau piatu. Pandemi COVID-19 memang telah mengakibatkan adanya ketakutan anak akan terpapar virus, namun juga kerap berpotensi kehilangan orangtuanya yang meninggal akibat COVID-19 yang membuat banyak anak akhirnya harus menjadi anak yatim, piatu dan yatim piatu.
Dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 secara daring di Jakarta, Senin (16/8) lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengakui saat ini rencana bansos khusus anak yatim masih dalam pembicaraan dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas.
Namun, Menkeu Sri Mulyani sudah memberi sinyal untuk menyetujui program yang akan diluncurkan selambat-lambatnya tahun 2022 mendatang. Menurutnya, sesuai dengan amanat UUD 45 bahwa fakir miskin dan anak telantar dipelihara negara.
Penyaluran Bansos
Mensos Risma melanjutkan, pemerintah sedang merancang penyaluran anggaran yang cocok untuk anak-anak yang telah kehilangan orang tua.
Kemensos mengklaim pihaknya akan melakukan pelacakan melalui kartu keluarga untuk mengetahui siapa yang merawat anak itu. Kalau dirawat oleh yayasan, bantuan sosial khusus tersebut akan disalurkan kepada yayasan.
Tak hanya itu, Kemensos juga akan terus melakukan pembaharuan data penerima bansos setiap bulan untuk menyesuaikan perubahan yang terjadi, seperti kematian, perubahan alamat, dan keadaan finansial.
Program ATENSI
Selain upaya pendataan dan respon kasus bagi anak-anak yang kehilangan orangtua karena COVID-19, Kemensos juga telah memberikan dukungan secara langsung melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti bantuan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi dan kebutuhan dasar anak lainnya, termasuk memberikan konseling kepada anak-anak dan keluarganya.
Dukungan lainnya yang juga diberikan yaitu membantu keluarga besar anak untuk mengatasi kesulitan dalam mengasuh anak. Selain itu, layanan terapi melalui ATENSI berupa terapi fisik, psikososial dan mental spiritual juga diberikan kepada anak untuk mengatasi perasaan sedih karena kehilangan orangtua akibat COVID-19 dan membangkitkan kembali semangat mereka untuk melanjutkan hidupnya.