Indonesiabaik.id   -   Dampak adanya wabah di Indonesia membuat bebagai sektor mengalami kendala, terutama bagi para perantau yang menggantungkan hidupnya di Ibu Kota.

Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk melakukan segala aktivitasnya di rumah, dari bekerja hingga beribadah pada masa darurat corona. 

Perilaku social distancing, yang kini namanya lebih tepat berganti menjadi physical distancing juga perlu dilakukan supaya penyebaran virus corona tidak semakin masif. Mengurangi dan menekan mobilitas orang khususnya pulang ke kampung halaman merupakan langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan kesehatan banyak orang.

Tapi pada realitasnya imbauan itu tak sepenuhnya diindahkan.

Untuk banyak warga perantauan, seperti mahasiswa rantau, pedagang, pekerja ART, pekerja bangunan, pekerja yang diliburkan oleh perusahaan, dan pekerja lainnya yang berada di wilayah terdampak virus corona justru memanfaatkan kebijakan physical distancing untuk pulang ke daerah asalnya. 

Tanpa mereka sadari, opsi pulang ke daerah saat ini merupakan hal yang paling berisiko tinggi.

Mengapa demikian?

Sebab penularan COVID-19 ini tidak bisa diprediksi dan tak kasat mata. Setiap pergerakan atau interaksi dari satu manusia dengan lainnya bisa saja menyebabkan transmisi virus corona.

Selain itu, perlu diperhatikan juga saat ini, baik mereka yang terjangkit atau sebaliknya, tidak memiliki perbedaan yang nyata. Beberapa kasus orang yang positif COVID-19 sebelumnya tidak menunjukkan gejala spesifik.

Jika itu sampai terjadi terhadap orang-orang yang pulang ke kampung halaman, risiko tinggi penularan terjadi pada keluarganya dan orang-orang sekitar di daerahnya.

Menahan diri untuk pulang ke kampung halaman bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 ini agar tidak semakin meluas ke seluruh Indonesia. Dengan demikian penyebaran virus corona ke berbagai daerah bisa ditekan.

Jika memang kondisinya darurat dan mengharuskan untuk mudik, sebaiknya melalui tahap-tahap yang benar seperti tetap menjaga diri dari kemungkinan adanya potensi penularan saat perjalanan, memperhatikan protokol menggunakan transportasi umum, dan apabila terindikasi sakit harus segera mengisolasi diri.