Di era Soekarno Pemerintah berupaya menggeser dominasi ekonomi Belanda dengan meningkatkan
peran Indonesia di bidang ekonomi melalui sejumlah program diantaranya Program Benteng, Sistem
Alibaba, Pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta menasionalisasi perusahaan atau aset
asing.

Program benteng dilakukan dengan cara mengalokasi devisa dan kredit perbankan untuk meningkatkan
importir pribumi, Sistem Alibaba, yang mewajibkan pengusaha non pribumi memberikan pelatihan
kepada pengusaha pribumi. Pembentukan BUMN, CTC, BNI, Bank Industri Negara, Usindo, serta Pelni.
Nasionalisasi Gelombang I, dengan mengambil alih De Javasche Bank, Gas, Kereta api, Listrik.
Nasionalisasi Gelombang II, Pemerintah mengambil alih Perusahaan Penerbangan KLM, Perusahaan
Pelayaran KPM, Perusahaan Dagang “The Big Five”, Industri, Perkebunan, Bank Milik belanda.
Dengan sejumlah program nasionalisasi tersebut akhirnya berakhir peran bisnis perusahaan Belanda di
Indonesia.