indonesiabaik.id - Finalisasi Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2023 akan disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

RAPBN 2023 Didesain Fleksibel

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, RAPBN 2023 didesain fleksibel sehingga mampu meredam gejolak perekonomian global.

Menkeu Sri juga memaparkan, sejumlah prioritas nasional di tahun 2023 terdiri dari pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), dan penyelenggaraan pemilu.

RAPBN 2023 akan menggunakan instrumen belanja pusat dan daerah untuk bisa mendukung berbagai program-program prioritas nasional dan juga dari sisi pembiayaan, seperti akumulasi dari dana abadi pendidikan yang akan terus dikelola sebagai juga warisan untuk generasi yang akan datang, maupun sebagai mekanisme untuk shock absorber

Fokus Juga Sisi Pendapatan

Selain fokus utama alokasi RAPBN 2023, Menkeu Sri menegaskan, pemerintah juga akan memperhatikan sisi pendapatan negara dalam membuat RAPBN 2023.

Seperti windfall profit tax, berasal dari komoditas sangat tinggi yang terjadi di tahun 2022 ini mungkin tidak akan berulang di tahun mendatang.

Dalam penjelasannya, Menkeu Sri juga menyebut bahwa Presiden meminta jajarannya untuk membuat simulasi stress test pada APBN saat kondisi ekonomi global masih belum membaik. Hal ini dimaksudkan agar ekonomi Indonesia dapat tetap bisa terjaga dan APBN tetap sustainable.