Lihat Semua : videografis
Pengalaman Sejumlah Negara jadi Pelajaran Penting Bagi Pemulihan Resesi
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 1.823 |
indonesiabaik.id - Melihat kondisi krisis di negeri ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai bahwa bangsa Indonesia perlu menjadikan pengalaman negara lain menjadi sebuah pelajaran.
Pengalaman sejumlah negara menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Tidak sedikit negara yang lebih mengutamakan penanganan kesehatan pada akhirnya menghadapi persoalan ekonomi yang kompleks, bahkan sampai terjadi resesi. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan penyelesaian persoalan kesehatan dan sekaligus perekonomian. Tentu dengan catatan, bahwa kesehatan tetap menjadi prioritas karena dengan sehat, persoalan ekonomi menjadi lebih mudah penanganannya.
Hal itu disampaikan dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI yang digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020) hari ini.
Seperti kita ketahui bahwa pada periode Maret sampai pertengahan bulan Agustus 2020 ini menjadi fase terberat bagi perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020 minus 5,32 persen dibanding triwulan II2019.
Menurut Ketua MPR Bambang Sasoetya, memburuknya perekonomian tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga pertumbuhan ekonomi global yang merosot tajam karena terganggunya aktivitas perekonomian akibat pandemi Covid-19. Bank Dunia melansir bahwa resesi sudah hampir pasti terjadi di seluruh wilayah ekonomi dunia.
Secara alamiah, pandemi COVID-19 telah membentuk tatanan dunia baru dalam berbagai sendi kehidupan bernegara kita. Dampak krisis diperkirakan akan bertahan lama dan pemulihannya akan lambat. Dengan demikian, secara tidak proporsional mempengaruhi golongan masyarakat yang paling rentan.
"Jika tidak segera diatasi, efek domino resesi akan menyebar ke berbagai sektor. mulai dari macetnya kredit perbankan hingga lonjakan inflasi yang sulit dikendalikan atau sebaliknya deflasi yang tajam karena perekonomian tidak bergerak. Kemudian, neraca perdagangan akan menjadi minus dan berimbas langsung pada cadangan devisa." tandasnya.
Dalam skala riilnya, dampak resesi terhadap sebuah negara adalah meningkatnya pengangguran, anjloknya pendapatan, meningkatnya angka kemiskinan.
Selain itu, dampak resesi juga menyebabkan merosotnya harga aset seperti pasar saham atau properti, melebarnya angka ketimpangan, tingginya utang pemerintah bersamaan dengan penerimaan pajak yang anjlok, serta produksi yang hilang secara permanen, dan bisnis gulung tikar.