Indonesiabaik.id - Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelengaraan Pos Informatika Kominfo menilai TV Digital Indonesia sejajar sama negara-negara lain yang sudah migrasi ke siaran TV digital.

Hal tersebut ditandai dengan peluncuran dan penandatangan sampul dan perangko oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi sebagai tanda migrasi TV analog ke TV Digital Indonesia.

Migrasi dari TV analog ke TV Digital di Indonesia melalui 3 tahap. Tahap I paling lambat berlangsung pada 30 April 2022 di 56 wilayah siaran di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara1 dan Papua.

Lalu Tahap II berlangsung paling lambat pada 25 Agustus 202 di 31 wilayah siaran, termasuk di wilayah Sulawesi Selatan 5, Kalimantan Tengah 6, NTT 2, Yogyakarta, Jawa Barat 1, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Kemudian Tahap III berlangsung paling lambat 2 November 2022 di 25 wilayah siaran yaitu Jawa Tengah 5, Kalimantan Barat 6, NTB 5, Maluku 2, Sulawesi Tengah 3 dan Papua 9.

Berdasarkan survei Nielsen pada 31 Juli 2023 tentang studi pemulihan kepemirsaan, rata-rata jumlah pemirsa di 11 kota besar itu mendekati angka normal, yaitu 56 juta penonton siaran tv digital dari total 59 juta penonton tv analog.

Dan data kepermisaan nasionalnya itu rata-rata juga mendekati angka normal yaitu 124 juta penonton tv digital dari total 130 juta penonton tv analog. Keunggulan TV Digital adalah sesuai taglinenya, yaitu Bersih, Jernih, Canggih.

Selain itu, TV Digital juga menggunakan sinyal sistem siaran digital sehingga minim gangguan. Berdasarkan pernyataan Geryantika, saat ini infrastruktur multipleksing (MUX) yang dibangun TVRI sebanyak 95 pemancar dan swasta sebanyak 227 pemancar.

TV Digital Indonesia punya 678 stasiun tv dari infrastruktur multipleksing (MUX) TVRI dan swasta di 112 wilayah dari 341 kabupaten/kota yang terdampak ASO. Sehingga seluruh masyarakat sudah bisa meinkmati siaran TV Digital.