Lihat Semua : infografis
Vaksinasi Perdana di Indonesia
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 2.067 |
Indonesiabaik.id - Penyuntikan perdana vaksinasi gratis COVID-19 di Indonesia sebagai upaya untuk keluar dari pandemi COVID-19 yang tengah melanda, dilakukan di halaman Istana Negara, Rabu (13/1), pukul 09.00 - selesai.
Penerima Vaksin COVID-19 Pertama
Sebagai penerima vaksin pertama adalah Presiden RI Joko Widodo, yang kemudian Penerima vaksin lainnya terdiri diberikan kepada perwakilan lembaga dan perwakilan masyarakat. Penyuntikan kepada Presiden dan perwakilan lainnya menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam memastikan vaksin yang dipakai terjamin aman dan halal. Usai pelaksanaan vaksinasi perdana itu, akan dilakukan selanjutnya di daerah-daerah secara bertahap.
Empat Tahapan
- Pertama, pendaftaran dan verifikasi data yang dilakukan di Meja 1.
- Selanjutnya, peserta berpindah ke Meja 2 untuk dilakukan skrinning berupa anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana. Adapun yang dilakukan petugas antara lain mengecek tekanan darah dan suhu tubuh penerima vaksin. Selain itu, petugas juga menanyakan sejumlah pertanyaan untuk penapisan, antara lain konfirmasi tidak pernah terpapar COVID-19; riwayat batuk, demam, dan pilek selama 7 hari terakhir; serta riwayat penyakit jantung atau riwayat penyakit penyerta lainnya.
- Meja 3 untuk menerima suntikan vaksin COVID-19. Petugas mengambil vaksin (COVID-19) dari coolbox untuk siap disuntikkan kepada penerima.
- Usai disuntik, penerima vaksin menuju meja 4 untuk pencatatan. Peserta juga harus menunggu selama 30 menit untuk mengantisipasi apabila ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Kini, Indonesia telah memiliki 3 juta vaksin siap pakai & 15 juta bahan baku vaksin siap olah. Segala persiapan telah dilakukan, baik dari vaksin itu sendiri dan sumber daya manusianya. Dengan dimulainya vaksinas hari ini, diharapkan segera tercapai kekebalan komunitas atau herd immunity dengan melakukan vaksinasi kepada 70% populasi masyarakat Indonesia.