Lihat Semua : artikel
Tiga Langkah Jitu Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut: Inovasi Digital Mewujudkan Subsidi BBM dan LPG Tepat Sasaran
Dipublikasikan pada 12 days ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Redaksi SohIB / Desain : Redaksi SohIB / View : 339 |
Alvianto
Klaten, Jawa Tengah
Dalam upaya menjamin kesejahteraan rakyat, pemerintah Indonesia terus berupaya menyediakan energi terjangkau melalui program subsidi BBM dan LPG. Namun, Tantangan utamanya adalah memastikan bantuan ini tepat sasaran, sampai ke tangan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Menghadapi hal ini, PT Pertamina Patra Niaga, sebagai perpanjangan tangan pemerintah, telah mengambil langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan distribusi BBM dan LPG bersubsidi yang efektif dan transparan.
Dikutip dari berita Kompas.com, untuk tahun 2024, pemerintah telah menetapkan kuota BBM dan LPG bersubsidi yang mencakup 0,5 juta kiloliter (kl) untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) minyak tanah, 17,8 juta kl untuk JBT solar, dan 8,03 juta metrik ton (MT) untuk LPG 3 kilogram (kg). Sebagai pihak yang ditugaskan untuk mendistribusikan BBM dan LPG bersubsidi tersebut ke seluruh pelosok Indonesia, Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menegaskan komitmen perusahaan dalam menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah. “Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai kuota yang telah ditetapkan. Kami berkomitmen untuk memastikan penyaluran tepat sasaran melalui berbagai inovasi,” ujar Riva yang dikutip dari berita Bisnis.com. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Pertamina Patra Niaga telah mengambil tiga langkah jitu, khususnya di Regional Sumbagut (Sumatera Bagian Utara).
Mari kita telusuri tiga langkah jitu yang diambil Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut untuk memastikan BBM dan LPG tepat sasaran:
1. Implementasi Program Subsidi Tepat
Pertamina Patra Niaga telah mengimplementasikan Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan LPG 3 Kg. Program ini merupakan inovasi utama melalui digitalisasi yang bertujuan memastikan penyaluran BBM dan LPG subsidi tepat sasaran.
Data dari Pertamina menunjukkan untuk JBT Solar, program ini telah diuji coba sejak tahun 2022 dan telah berjalan secara nasional di 514 kota dan kabupaten dengan penggunaan QR Code mulai Juli 2023. Selama tahun 2023, tercatat hampir 14 juta kl transaksi solar yang tercatat secara digital. Dari total transaksi ini, 92 persen merupakan penyaluran ke kendaraan, dan 8 persen kepada usaha perikanan dan pertanian, UMKM, hingga layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.
Sementara itu, untuk LPG 3 kg, program ini mulai diterapkan pada awal tahun 2024. Masyarakat diwajibkan menunjukkan KTP yang kemudian dicek melalui Merchant Apps Pertamina di pangkalan. Sebanyak 248 ribu lebih pangkalan di 411 kota dan kabupaten yang sudah konversi kini siap melayani Subsidi Tepat LPG 3 kg. Sejak 1 Januari 2024, tercatat 31 juta NIK telah melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3 kg.
Dari total transaksi ini, 85 persen merupakan konsumen rumah tangga, dan 15 persen sisanya adalah UMKM, petani, dan nelayan sasaran. Dalam program ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab perusahaan Pertamina Patra Niaga terhadap penugasan yang diberikan pemerintah.
2. Pengawasan Ketat dan Sanksi Tegas
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menerapkan pengawasan ketat terhadap penyaluran BBM dan LPG bersubsidi. Perusahaan tidak segan memberikan sanksi tegas kepada Lembaga Penyalur SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran atau penyelewengan.
Dikutip dari berita Liputan6.com, hingga Mei 2023 sebanyak 15 lembaga penyalur SPBU di wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah dikenakan sanksi tegas karena terbukti melakukan pelanggaran. Sanksi yang diberikan beragam, mulai dari sanksi administrasi, penghentian pasokan sementara untuk BBM subsidi, hingga pemutusan hubungan usaha (PHU).
Susanto August Satria, perwakilan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, menekankan bahwa saat ini pembelian BBM Subsidi Bio Solar di semua wilayah Sumatera Bagian Utara sudah menggunakan skema QR Code di SPBU. Hal ini memungkinkan kecurangan akan lebih cepat terdeteksi. Satria juga mengingatkan bahwa penyalahgunaan QR Code dengan niat menimbun dan menjual kembali BBM Subsidi merupakan tindakan pidana yang dapat ditindak oleh Aparat Penegak Hukum.
3. Peningkatan Transparansi melalui Digitalisasi
Pertamina Patra Niaga terus meningkatkan transparansi dalam penyaluran BBM dan LPG bersubsidi melalui digitalisasi. Salah satu langkah kunci adalah penggunaan Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).
Dengan digitalisasi di fuel dan terminal LPG, diikuti digitalisasi SPBU, saat ini proses distribusi hingga ketersediaan stok di SPBU dan pangkalan LPG 3 kg dapat dipantau secara real time. Strategi ini menjadi upaya PT Pertamina Patra Niaga membuat penyaluran subsidi menjadi lebih transparan.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menegaskan bahwa selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi. “Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi di setiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok,” ujar Riva yang dikutip dalam berita GlobalBusiness.
Digitalisasi ini juga membantu dalam proses pendataan konsumen. Untuk LPG 3 kg, proses pendataan disinergikan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dilansir dari berita Liputan6.com, di wilayah Sumatera Selatan terdapat 7.237 Pangkalan LPG dengan 1.983 pangkalan yang siap untuk pencocokan data. Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, menjelaskan bahwa dalam tahap pendataan, masyarakat masih dapat membeli LPG 3 Kg di Pangkalan resmi seperti biasanya. “Pembeli di pangkalan hanya perlu menunjukkan kartu Tanda Penduduk (KTP) dan/atau Kartu Keluarga (KK), dan apabila sudah terdata dalam sistem hanya cukup menunjukkan KTP untuk pembelian selanjutnya,” jelasnya.
Langkah-langkah inovatif yang diambil oleh Pertamina Patra Niaga menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan subsidi energi benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang berhak. Melalui implementasi Program Subsidi Tepat, pengawasan ketat, dan peningkatan transparansi melalui digitalisasi, perusahaan telah membuat terobosan signifikan dalam mewujudkan subsidi tepat sasaran. Inovasi-inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi distribusi, tetapi juga membantu mengurangi potensi penyelewengan dan penyalahgunaan subsidi.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Dengan kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga, pemerintah, dan masyarakat, cita-cita untuk mewujudkan subsidi energi yang adil dan tepat sasaran dapat terwujud. Langkah-langkah ini tidak hanya mendukung efisiensi distribusi energi, tetapi juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya.