Indonesiabaik.id - Deflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya diukur menggunakan indeks harga konsumen (IHK). Ketika deflasi terjadi, daya beli uang meningkat karena harga-harga menurun.

Apa sih yang menyebabkan deflasi?

Penyebab deflasi bisa termasuk:

• Penurunan permintaan barang dan jasa.
• Peningkatan produksi yang melebihi permintaan.
• Kebijakan moneter ketat yang mengurangi jumlah uang beredar.

Pada Oktober 2024 secara bulanan, mengakhiri tren deflasi lima bulan terakhir. Namun, masih ada 10 provinsi yang mengalami penurunan harga.Penurunan harga yang masih terjadi di beberapa daerah ini mencerminkan bahwa adanya dinamika harga yang bervariasi di wilayah yang berbeda.

Diantaranya Maluku Utara deflasi senilai −1.05, Aceh deflasi senilai, −0.08, Bengkulu deflasi senilai −0.09, Kepulauan Bangka Belitung deflasi senilai −0.18, Kalimantan Timur deflasi senilai −0.16, Sulawesi Tenggara deflasi senilai −0.17, Gorontalo deflasi senilai −0.57, Papua Barat deflasi senilai −0.59, Papua Barat Daya deflasi senilai −0.15, dan Papua Pegunungan deflasi senilai −0.70. Dari 10 provinsi tersebut, penurunan harga terbesar terjadi di Maluku Utara.

Deflasi month-to-month (bulan ke bulan) adalah penurunan harga barang dan jasa secara umum dari satu bulan ke bulan berikutnya. Dalam hal ini, deflasi menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) atau indeks harga lainnya mengalami penurunan pada periode tersebut. Misalnya, jika pada bulan Agustus harga barang dan jasa secara umum lebih rendah dibandingkan bulan Juli, maka terjadi deflasi month-to-month di bulan Agustus.

Meskipun deflasi bisa menguntungkan konsumen dalam jangka pendek karena harga barang dan jasa lebih murah, deflasi yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada perekonomian, seperti menurunkan keuntungan bisnis, meningkatkan pengangguran, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.