Lihat Semua : infografis
Mencegah Jauh Lebih Murah
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina / View : 1.650 |
Indonesiabaik.id - Prof. Dr. dr. Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyampaikan bahwa biaya perawatan penyakit COVID-19 mahal.
Survey di 9 Provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan COVID-19, menemukan biaya tertinggi mencapai Rp446 juta. Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien COVID-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap.
Apa saja yang menyebabkan mahal?
Harga perawatan bergantung pada tingkat keparahan penyakit COVID-19 yang diderita pasien dan penyakit bawaan pasien. Untuk merawat pasien dengan penyakit bawaan memerlukan peralatan dan ruang medis yang lebih mahal seperti biaya ICU, ventilator, ketersediaan alat medis dan obat serta ruang isolasi tekanan negatif.
Beban APBN
Sementara dari jumlah perawatan pasien COVID-19 yang mahal itu, beban biaya seluruhnya ditanggung oleh negara menggunakan dana APBN yang merupakan uang rakyat. Jika jalur pribadi biaya bervariatif, ada yang klaim hingga 600 juta.
Dengan begitu, vaksin menjadi alternatif yang efektid untuk menekan biaya perawatan yang kian mahal. Vaksim sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati. Ampuh karena keamanan dan kemanjurannya dan efisien dari segi biaya dan harganya. Dengan divaksin ini menguntungkan semua pihak, orang menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lainnya.