Lihat Semua : infografis
Perlukah Tes COVID-19 Dulu, Sebelum Vaksinasi?
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 30.991 |
indonesiabaik.id - Berbagai persiapan sebelum vaksinasi dilakukan, namun perlukah tes COVID-19 seperti rapid test, swab antigen hingga RT-PCR sebelum vaksinasi?
Kurva Sangat Dinamis
Banyak pertanyaan seputar persiapanavaksinasi, termasuk salah satunya swab antigen maupun RT-PCR untuk memastikan aman dari COVID-19 sebelum vaksinasi. Namun, benarkah diperlukan?
Data Pandemictalks oleh Dokter spesialis penyakit dalam dr RA Adaninggar SpPD, yang dikutip Indonesia Baik per Kamis (22/4), dijelaskan bahwa tes untuk mendeteksi virus COVID-19 seperti swab antigen maupun PCR itu berlaku hanya detik saat diperiksa. Artinya, satu detik sebelum dan sesudahnya bisa mendapatkan hasil yang berbeda. Ini disebabkan adanya kurva yang sangat dinamis.
Nalarnya, hasil negatif dari pemeriksaan swab pasti memiliki rentang waktu sebelum divaksin. Lalu ketika dilakukan vaksinasi, hasil swabnya sebenarnya bisa berbeda.
Tidak Ada Efek Berbahaya
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa bila ada orang sakit COVID-19 tak bergejala, lalu tidak sengaja divaksin, tidak akan memberikan efek yang berbahaya. Namun, efektivitas pembentukan kekebalannya bisa turun karena sistem imun sedang aktif melawan virus. Vaksin tidak menyebabkan pemburukan kondisi infeksi.
Bila terjadi perburukan infeksi COVID-19, menurutnya memang karena perjalanan dari penyakit COVID-19. Perjalanan alami penyakit COVID-19 berlangsung sekitar satu hingga dua minggu. Jadi, bisa terjadi perburukan klinis bagi sebagian orang pada >1 minggu.
Tidak Efisien Jika Semua Tes
Pemeriksaan swab pada ornag yang tidak bergejala sensitivitasnya rendah. Sedangkan hasil pemeriksaan RT-PCR keluar dengan tenggat waktu beberapa hari. Hal ini bisa menghambat laju percepatan vaksinasi. Pemeriksaan swab antigen maupun PCR sebelum vaksinasi dinilai tidak efektif dan tidak efisien bila dilakukan pada semua orang yang akan divaksin.
Tes COVID-19 melalui swab antigen maupun RT-PCR boleh dilakukan, pada orang yang sedang sakit bergejala dan dicurigai COVID-19 dan berstatus kontak erat dengan pasien COVID-19.