Lihat Semua : infografis
Renyahnya Kerupuk Indonesia yang Mendunia
Dipublikasikan pada 3 months ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Muhammad Mulyadi / View : 1.199 |
Indonesiabaik.id — Percaya tidak? ungkapan Indonesia sebagai surga kerupuk bagi dunia rasanya tak berlebihan.
Renyahnya Kerupuk Indonesia
Melansir data Kemendag (2016), kerupuk adalah salah satu jenis makanan ringan atau makanan pendamping yang menjadi ciri khas Indonesia, tidak hanya karena rasanya, namun juga karena jenis dan bentuknya yang sangat beragam dan tidak dapat ditemukan di negara lain.
Kerupuk merupakan makanan khas yang terbuat dari adonan tepung dicampur dengan bahan lain yang menguatkan rasanya, seperti halnya udang, bawang, ikan, jengkol, dan lainnya, yang kemudian dikukus, disayat-sayat tipis, atau dibentuk dengan alat cetak, lalu dijemur agar mudah digoreng.
Menariknya, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kerupuk, dan menjadi produk unggulan dengan indikasi geografis tertentu. Selain menjadi ciri khas suatu daerah, kerupuk Indonesia juga sangat kaya rasa karena terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti udang, berbagai jenis ikan, bawang, sayuran serta kulit sapi.
Kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi kerupuk sebagai menu pendamping makanan utama maupun sebagai makanan ringan (camilan) juga menjadi peluang dalam mengembangkan pangsa ekspor produk kerupuk.
Bahkan, jika melihat perkembangan pangsa pasar kerupuk di dalam dan luar negeri, industri kerupuk baik dalam skala UMKM maupun skala besar memiliki peluang untuk berkembang dan menghasilkan devisa ekspor lebih banyak. Pangsa pasar di dalam dan luar negeri masih sangat besar dengan jumlah kompetitor yang masih sedikit.
Ekspor Kerupuk Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor kerupuk, keripik, peyek dan sejenisnya dari Indonesia mencapai US$37,77 juta pada 2023. Nilainya naik 1,35% dibandingkan setahun sebelumnya. Sementara ekspor kerupuk Indonesia pada 2022 yaitu mencapai 15.925,1 ton dengan nilai US$37,36 juta.
Korea Selatan menjadi negara tujuan utama ekspor kerupuk Indonesia pada 2023. Disusul negara Belanda sebesar 8,18 US$ juta, lalu ada Tiongkok sebesar 5,13 US$ juta.