Lihat Semua : infografis
Rumah Adat Tahan Gempa
Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina / View : 8.706 |
indonesiabaik.id - Sejak zaman dulu, nenek moyang kita telah mewariskan teknologi bangunan tahan gempa melalui konstruksi rumah adat.
Rumah Adat Apa Saja?
-
Omo Sebua dan Omo Hada dari Kepulauan Nias
Bentuk rumah ini curam dan mencapai ketinggian hingga 16 meter. Rumah ini dibangun di atas tumpukan kayu ulin dan berbentuk persegi
- Rumah Gadang dari Minangkabau
Rumah ini memiliki bentuk segi empat tidak simetris, sebab dipengaruhi oleh kondisi alam wilayah Minangkabau yang dominan dengan dataran tinggi dan rendah, sehingga tahan bencana alam seperti gempa.
Rumah ini memiliki daya lentur dan solidaritas saat terjadi guncangan gempa hingga berkekuatan di atas 8 skala ritcher.
- Rumah Laheik dari Kerinci, Riau
Tersusun dari kayu-kayu yang saling disatukan dengan pasak. Tak hanya itu, antar bagian pun disatukan dengan ikatan tambang yang terbuat dari ijuk.
- Woloan dari Tomohon
Bahan rumah ini biasanya terbuat dari kayu besi dan kayu cempaka.
- Rumoh Aceh dari tradisional Aceh
Rumah khas Aceh ini berbentuk punggung dan berbahan kayu yang didesain berdasarkan alam Aceh.
- Rumah Tua Bali Utara dari Bali
Rumah ini memiliki konstruksi yang memanfaatkan saka atau tiang kayu dan lambang serta sineb sebagai balok.
- Rumah Joglo dari Jawa
Rumah ini terstruktur dari rangkaian kayu sehingga menghasilkan kemampuan meredam getaran atau guncangan yang efektif, fleksibel dan stabil.
- Rumah Kaki Seribu dari suku Arfak, Papua Barat
Rumah adat ini dijuluki kaki seribu karena menggunakan banyak tiang penyangga di bawahnya, sehingga menyerupai hewan kaki seribu.
Bangunan rumah ini rata-rata berukuran 8×6 meter, tinggi atap sekitar 4-5 meter. Desainnya yang terkonstruksi dari kayu, ternyata rumah ini tahan gempa.