Lihat Semua : infografis
Sudah Divaksin, Masih Bisa Positif COVID-19?
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah / View : 11.461 |
indonesiabaik.id - Adanya kasus positif COVID-19 pada orang yang sudah divaksin membuat sebagian masyarakat belum paham manfaat vaksin sebagai salah satu strategi pengendalian pandemi.
Mengurangi Infeksi
Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Sabtu (17/4/2021) mengatakan, masyarakat perlu memahami bahwa vaksin tidak mencegah terjadinya penularan COVID-19.
Menurutnya, setiap orang yang sudah divaksin masih memiliki peluang untuk tertular virus corona. Namun dengan adanya vaksin, maka potensi seseorang untuk bergejala atau jatuh sakit dengan kondisi parah ketika tertular virus corona dapat dikurangi.
Hal itu senada dengan yang disampaikan para ahli, bahwa pada dasarnya vaksinasi bukan berarti akhir dari virus. Vaksinasi hanya melindungi tubuh dari efek berbahaya virus. Jadi, meski telah mendapatkan vaksinasi, seseorang masih berpeluang terinfeksi kapan saja. Dalam arti, vaksinasi hanya membantu menangkal masalah serius yang mungkin dipicunya.
Tak hanya itu, fungsi vaksin COVID-19 ini yakni dapat mengurangi terjadinya gejala berat dan mengurangi angka kematian yang diakibatkan karena COVID-19.
Masih Situasi Pandemi
Nadia juga memaparkan bahwa jika seseorang sudah menerima vaksin tetapi tidak menerapkan perilaku 3M, maka besar kemungkinan dia masih bisa tertular virus. Termasuk meskipun seseorang telah divaksin dan patuh protokol kesehatan, pun juga masih berpeluang terinfeksi. Hal itu bisa terjadi sebab saat ini masih dalam situasi pandemi yang berarti konsentrasi virus di sekitar masih sangat tinggi.