Indonesiabaik.id - Pemerintah memberikan bantuan secara finansial untuk memperbaiki rumah para korban bencana gempa bumi di Lombok dan sekitarnya. Pembanguanan kembali rumah rusak pasca gempa tersebut merupakan salah satu program percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi dari Pemerintah.

Kepala BNPB mengusulkan alokasi anggaran kepada Menteri Keuangan untuk pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi termasuk bantuan untuk pembangunan perumahan yang dilaksanakan dengan skema swakelola masyarakat dengan kategori, Rp 50.000.000 untuk rumah yang rusak berat, Rp 25.000.000 untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp 10.000.000 untuk rumah yang rusak ringan.

Sampai dengan tanggal 27 Agustus 2018, total rumah yang rusak sebanyak 125.744 rumah. Infrastruktur yang rusak seperti jembatan, jalan, tanggul sebanyak 174. Sarana pendidikan yang rusak mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Madrasah, Pesantren dan Perguruan Tinggi sebanyak 635. Sarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Postu, dan Posyandu yang rusak sebanyak 99. Sarana keagamaan yang meliputi Masjid, Mushola/Langgar, Gereja, Vihara, Pure/Pelingih yang rusak sebanyak 789. Gedung Pemerintah yang rusak sebanyak 145. Bank yang rusak sebanyak 2. Dari perdagangan/perekonomian yang rusak yaitu, kios/toko yang rusak sebanyak 1.836, hotel/penginapan sebanyak 92, dan pasar tradisional sebanyak 13. Pariwisata di Lombok yang rusak yaitu Taman Nasional Gunung Rinjani, Pantai Senggigi, dan Pulau 3 Gili.