Lihat Semua : motion_grafis
Profil Penerima Gelar Pahlawan Nasional: MR SM Amin Nasution
Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Abdurrahman Naufal / View : 12.980 |
Indonesiabaik.id - Tahukah kamu Sutan Muhammad Amin Nasution?
Namanya akan dikenang sebagai pahlawan nasional. Tokoh yang dijuluki "advokat muda yang berkepandaian cukup” itu tercatat telah sukses menangani banyak kasus. Karena kepandaiannya pula ia pernah ditawari oleh pemerintah Belanda untuk bekerja sebagai pegawai Belanda, akan tetapi dia menolaknya.
Sosok pahlawan dari tanah Aceh ini berperan penting dalam mengobarkan anti kolonialisme bagi Indonesia, antara lain disampaikan saat konggres PUSA tahun 1940 di Aceh yang memperoleh pengawasan sangat ketat dari aparat pemerintah. Dalam rangka membangkitkan nasionalisme, ia menerbitkan majalah “Penjuluh Rakjat”.
Saat dirinya menjabat sebagai Kepala Sekolah Menengah atau “Syu Gakko” atau “Tyu Gakko” yang didirikan oleh pemerintah Jepang di Kutaraja (Aceh) tahun 1942, kurikulum yang dianut negara Jepang yang harus mengenakan baju seragam seperti tentara itu menjadi kesempatan yang baik bagi Sutan Muhammad Amin Nasution untuk menanamkan benih-benih nasionalisme. Para siswa sekolah inilah yang di kemudian hari menjadi “Tentara Pelajar Aceh” yang banyak terlibat dalam pertempuran melawan agresi militer Belanda.
Bersama sejumlah tokoh muda lainnya, Muhammad Amin Nasution berjuang mentransformasi semangat nasionalisme di kalangan pemuda antara lain dengan memprakarsai fusi berbagai organisasi pemuda kedaerahan (Jong Sumatra Bond, Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Minahasa dan sebagainya.
Pada masanya, beliau memiliki perjuangan mendalam untuk menyelamatkan kedaulatan bangsa dan negara RI saat agresi militer Belanda dengan cara memindahkan pemerintahan Sumatra Utara saat agresi militer Belanda dan tetap melakukan perlawanan militer terhadap Belanda. Menyelesaikan separatisme yang dilancarkan oleh kelompok “Banteng Hitam,” front rakyat dan Komunis; memperjuangkan penyelesaian konflik Aceh yang diakibatkan oleh gerakan Teungku Daud Beureuh.
Selain itu, perjuangannya juga tak lepas dari keberhasilannya membangun dan memajukan Propinsi Sumatera Utara dan Riau saat menjadi gubernur dalam suasana yang sangat sulit. Sutan Muhammad Amin Nasution juga mempelopori ide Otonomi Daerah.