Lihat Semua : infografis
Biaya Internet-an Orang Indonesia
Dipublikasikan pada 8 months ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Ananda Syaifullah / View : 2.082 |
indonesiabaik.id - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) resmi merilis hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia pada 2024. Peningkatan penetrasi ini masih didorong oleh penggunaan internet yang kian jadi kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 221,56 juta orang pada 2024. Angka ini meningkat dibandingkan perioede sebelumnya sebanyak 215,63 juta orang pada periode 2022-2023.
Biaya Internet-an Tiap Bulan
Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), masyarakat Indonesia memiliki pengeluaran untuk internet seluler (mobile internet) di bawah Rp100.000 per bulan. Bahkan, sekitar 45% responden membayar internet seluler sekitar Rp50.001—Rp100.000 per bulan.
Kemudian 35,3% responden mengeluarkan biaya serupa antara Rp10.000—Rp50.000, dan 1,2% kurang dari Rp10.000 per bulan. Dilanjutkan yang pengeluarannya antara Rp100.001—Rp250.000 hanya 16,4%, dan yang lebih dari Rp250.000 per bulan ada 1,6%. Ada pula 0,4% responden yang menjawab tidak tahu.
Bagaimana Kalau Pakai Wifi?
Pada awal 2024 ada sekitar 22,4% masyarakat Indonesia yang sering menggunakan akses internet atau wifi di rumah. Dari kelompok tersebut, mayoritas atau 67,40% berlangganan wifi dengan biaya Rp100.000-Rp300.000 per bulan.
Kemudian 22,50% masyarakat yang berlangganan internet di rumah mengeluarkan biaya >Rp300.000-Rp500.000 per bulan, dan 7,80% menghabiskan kurang dari Rp100.000 per bulan. Ada pula 1,10% yang biaya langganannya lebih dari Rp500.000 per bulan, dan teraakhir 1,2% tidak tahu berapa biayanya.
Sekilas Tentang Survei APJII
Perlu diketahui, survei ini memotret penetrasi dan perilaku pengguna internet pada 2023. Sementara, survei ini dilakukan selama periode 18 Desember 2023 s.d 19 Januari 2024 yang disebar di 38 Provinsi di Indonesia dengan total responden sebanyak 8.720 responden.
Populasi survei adalah WNI yang berusia minimal 13 tahun. Selain itu, metode penentuan sampel menggunakan metode multistage random sampling, Margin of Error (MoE) ±1.1 % dan Relative Standard Error (RSE) 0.43%.