Indonesiabaik.id - Kasus bocornya jutaan data pribadi pengguna Facebook di Amerika Serikat oleh lembaga Cambridge Analytica di Inggris ternyata berimbas juga ke Indonesia. Bukan tanpa sebab, karena Indonesia masuk dalam daftar negara yang turut menjadi korban kebocoran data Facebook tersebut, di mana ada sekitar 1 juta data pribadi pengguna Facebook di Indonesia jadi korbannya.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menjelaskan bahwa saat ini terkait dengan 1 juta data pengguna Facebook di Indonesia yang turut dicatut Camridge Analytica (CA), masih menunggu audit dari Facebook Pusat di Amerika Serikat (AS). Perwakilan Facebook Indonesia yang memberikan keterangan pun belum mampu memberikan kepastian kapan audit akan selesai dilakukan.

Lalu apa langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pengguna Facebook di Indonesia yang menjadi korban pencurian data? Reaksi pertama Pemerintah Indonesia adalah meminta Facebook mengikuti ketentuan perlindungan data pribadi yang diatur dalam UU ITE & PM Kominfo No.20/2016.

Langkah kedua, Pemerintah Indonesia meminta Facebook untuk menghentikan/mematikan fitur/aplikasi yang memungkinkan pihak ketiga mendapatkan data pribadi pengguna facebook (misalnya fitur kuis & tes kepribadian). Jurus berikutnya, Kemenkominfo telah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk menganalisis kemungkinan adanya tindak pidana dalam kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook. Kemudian Kemenkominfo akan segera menerapkan sanksi administrasi kedua berupa teguran tertulis setelah sebelumnya telah kenakan sanksi teguran lisan. Yang terakhir sekaligus terpenting ialah kepada masyarakat, Menteri meminta untuk diet media sosial: gunakan media sosial seperlunya!