Lihat Semua : infografis
Indonesia Menuju Pusat Fesyen Muslim Dunia
Dipublikasikan pada 5 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Siap Bangun Negara / Desain : Gemawan Dwi Putra / View : 4.115 |
Indonesiabaik.id - Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri fesyen muslim di Tanah Air agar semakin berdaya saing di kancah global. Upaya strategis ini untuk menujukkan kesiapan Indonesia menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia. The State Global Islamic Economy melaporkan konsumsi fesyen muslim dunia saat ini mencapai USD270 miliar, yang diproyeksi terus meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 5% sehingga pada tahun 2023 bakal menyentuh hingga USD361 miliar. Sedangkan, konsumsi fesyen muslim di Indonesia berada di angka USD20 miliar dengan laju pertumbuhan 18,2% per tahunnya.
Satu hal yang membanggakan bagi kita bersama adalah peningkatan prestasi Indonesia di dunia internasional yang sangat signifikan. Sesuai data dari The State of Global Islamic Economy Report 2018/2019, Indonesia merupakan runner up negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa selangkah lagi Indonesia dapat berada pada urutan pertama dan menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia. Menyongsong tahun 2020 yang hanya tinggal beberapa bulan lagi, kita harus segera mendeklarasikan bahwa Indonesia siap menjadi pusat fesyen muslim dunia pada tahun 2020. Kemenperin siap mengawal untuk mewujudkannya. Apalagi, industri fesyen muslim yang merupakan bagian dari sektor industri tekstil dan produk tesktil (TPT) memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Ekspor produk TPT nasional mencapai USD13,27 miliar pada tahun 2018 atau tumbuh 5,4% dibanding tahun sebelumnya sebesar USD12,59 miliar. Di sisi lain, kinerja industri TPT semakin tumbuh signifikan, dari 3,76% pada tahun 2017 menjadi 8,73% di tahun 2018.
Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin memaparkan sepanjang tahun 2018-2019, pihaknya melakukan berbagai kegiatan pengembangan industri fesyen muslim yang melibatkan sebanyak 656 pelaku IKM fesyen dan 60 desainer. Contoh programnya, yakni link and match industri fesyen muslim dengan industri tekstil, bimbingan teknis dan sertifikasi SKKNI, pembangunan kapasitas IKM fesyen muslim, serta penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru IKM Busana Muslim.