Indonesiabaik.id   -   Jumlah pasien sembuh COVID-19 di Indonesia dalam tiga bulan terakhir meningkat pesat. Kendati demikian, kasus baru terus bertambah dikarenakan ketidakpatuhan warga dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan SARS-CoV-2 yang dianjurkan pemerintah.

Selama kurang lebih empat bulan sejak diumumkannya kasus positif COVID-19 di Indonesia, lonjakan kasus terus meningkat. Hingga akhir Juni 2020, penularan virus SARS-CoV-2 ini masih terjadi di beberapa wilayah.

Adapun data kasus COVID-19 di Indonesia hingga 30 Juni 2020 menunjukkan, sebanyak 56.385 terkonfirmasi kasus positif, 24.806 kasus sembuh dan 2.876 kasus meninggal. 

Deretan provinsi dengan peningkatan jumlah kasus tertinggi pun terpampang jelas. Hingga akhir bulan Juni, 5 provinsi dengan kasus tertinggi dicapai oleh; Jawa Timur denga jumlah kasus sebanyak 12,136 (21.5%), Jakarta dengan jumlah kasus sebanyak 11,424 (20.3%), Sulawesi Selatan dengan jumlah kasus sebanyak 5,084 (9.0%), dan Jawa Tengah yang memiliki jumlah kasus sebanyak 3,833 (6.8%) serta Jawa Barat dengan jumlah kasus sebanyak 3,218 (5.7%).

Penyebab tingginya kasus baru tidak jauh-jauh dari sikap masyarakat yang masih susah beradaptasi dengan kebiasaan baru yakni seperti tidak menjaga jarak, tidak disiplin memakai masker hingga kontak erat masih dijalankan tanpa protokol kesehatan.

Menurut Ahli Epidemiologi, meskipun terjadi peningkatan kasus yang signifikan, masyarakat diminta untuk tidak kemudian mengartikan bahwa penambahan angka kasus positif tersebut berarti kondisi semakin buruk dan perjuangan melawan COVID-19 selama ini menjadi sia-sia.

Masyarakat sebaiknya dapat lebih meningkatkan lagi upaya pencegahan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan meningkatkan imunitas dengan menjaga gizi seimbang, tidur yang cukup dan berolahraga secara teratur.