Indonesiabaik.id - Di tahun ketiganya, fokus utama pemerintahan Jokowi-JK adalah pemerataan. Selama dua tahun sebelumnya, pemerintah sudah membuat fondasi alokasi anggaran dan sudah pula membangun ekonomi. Akan jadi strategi yang tepat bila sekarang pemerintah melakukan pemerataan.

Pemerataan tersebut tentunya harus dilakukan secara menyeluruh agar hasil kerja pemerintah dapat terlihat jelas. Karena itu, pemerintah menetapkan 4 aspek untuk merealisasikan pemerataan. Keempat aspek tersebut ialah: (1) pembangunan ekonomi dan peningkatan produktivitas; (2) pengentasan kemiskinan dan kebijakan afirmatif; (3) politik hukum keamanan dan kebudayaan, dan; (4) pembangunan kewilayahan.

Pemerataan tak akan bisa berdiri sendiri. Kualitasnya dapat dinilai dari seberapa besar fokus pembangunan akan dipecah. Nah, di sinilah pentingnya pembangunan ekonomi dan peningkatan produktivitas.

Kualitas pembangunan ekonomi dan upaya peningkatan produktivitas di tahun ketiga pemerintahan Jokowi-JK dapat dinilai dari indikator ekonomi makro, yang terdiri atas:

1. Kemiskinan;
2. pertumbuhan ekonomi;
3. inflasi
4. ketimpangan pendapatan, dan;
5. tingkat pengangguran.

Berdasarkan indikator tersebut, yang menandakan positifnya ekonomi di Indonesia saat ini adalah menurunnya angka kemiskinan. Pada Maret 2017, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah 27,77 juta orang (10,64%). Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di Maret 2016 (10,86%)  dan Maret 2015 (11,22%), jelas telah terjadi penurunan angka kemiskinan di negara tercinta kita ini.