Lihat Semua : infografis

N250 Gatotkaca, Pesawat Pertama Karya Bangsa Dimuseumkan


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Abdurrahman Naufal /   View : 33.839


Indonesiabaik.id   -   Pesawat pertama yang diproduksi Republik Indonesia buatan mantan presiden BJ Habibie memasuki sejarah baru. Dibuat pada tahun 1995, Pesawat Gatotkaca harus menjadi penghuni Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta.

Tubuh pesawat dengan warna biru tua dan muda di bawahnya itu disimpan di Muspudirla Yogyakarta. Sebelumnya, pesawat ini pernah menggegerkan dunia pernerbangan. Karena untuk pertama kalinya, Indonesia bisa memproduksi pesawatnya sendiri.

Fakta Pesawat N250

Seri N250 merupakan buah dari mimpi Menristek di era Orde Baru, BJ Habibie, agar Indonesia mampu membuat pesawat sendiri. Tujuannya tak lain agar Indonesia yang secara geografis berupa kepulauan, bisa terkoneksi lewat udara. Mulanya, N250 didesain untuk kapasitas 30 penumpang, namun belakangan diganti menjadi 50 penumpang. 

Industri pesawat terbang di Bandung ini digadang-gadang jadi tonggak sejarah kejayaan kedirgantaraan Indonesia. Pesawat N250 mulai terbang perdana pada 10 Agustus 1995 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Ribuan orang menyaksikan langsung penerbangan perdana pesawat pertama buatan anak bangsa tersebut.

Pesawat ini diproduksi oleh IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara), yang saat ini menjadi PT Dirgantara Indonesia. Pesawat tersebut memiliki kode N yang memiliki arti sebagai "Nusantara." Pesawat penumpang sipil N-250 dirancang untuk mengangkut penumpang dengan kapasitas 50 sampai 70 penumpang didalamnya.

Pesawat N-250 memiliki spesifikasi dengan menggunakan mesin dual turboprop 2439 KW Allison AE 2100C dengan jumlah enam bilah baling-baling. Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan maksimum hngga 610 km/jam dan kecepatan ekonomisnya pada 555 km/jam.

Pesawat ini dapat menjelajah di ketinggian 25.000 kaki. Pesawat ini memiliki daya jelajah mencapai 2040 km dengan menggunakan bahan bakar opsional, sementara bahan bakar standar pada N-250 mampu menjelajah hingga 1.480 km.



Infografis Terkait