Lihat Semua : infografis
Penyakit Hemofilia dan Penanganannya
Dipublikasikan pada 6 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Abror Fauzi / Desain : Septian Agam / View : 16.397 |
Indonesiabaik.id - Hemofilia merupakan kelainan pendarahan langka. Bila penderita hemofilia mengalami luka fisik, saat pendarahan tidak akan segera membeku dan sulit berhenti. Penyakit ini pertama kali ditemukan dalam cacatan berkas Talmud pada abad kedua. Dalam sejarah modern, hemofilia dimulai pada tahun 1803 oleh John Otto yang menerangkan adannya anak yang menderita hemofilia. Di Indonesia sendiri Hemofilia baru diketahui pada tahun 1965.
Penanganan atau pertolongan pertama saat penderita Hemofilia mengalami pendarahan, segera lakukan RICE atau Rest, Ice, Compression, dan Elevation. Rest atau istirahatkan si penderita. Lakukan Ice yaitu kompres dengan es untuk mengurangi nyeri, kemudian Compression, yakni tekan bebat untuk mengurangi pendarahan. Setelah itu posisikan letak luka lebih tinggi dari dada. RICE hanya dilakukan untuk pertolongan pertama saja, dalam waktu kurang dari dua jam setelah pendarahan, pasien harus segera mendapatkan suntikkan faktor pembekuan darah atau transfuse darah.