Lihat Semua : infografis
Pertanian Tumbuh Positif di Tengah Pandemi
Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Abdurrahman Naufal / View : 4.630 |
Indonesiabaik.id - Kabar baik datang dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang mencatat bahwa kinerja ekspor pertanian pada periode Januari-Agustus 2020 mengalami peningkatan sebesar 8,6 persen atau naik menjadi 2,4 miliar dolar AS, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang sebesar 2,2 miliar dolar AS.
Ekspor olahan pertanian, dikatakan Musyafak pada Januari-Agustus 2020 juga tercatat mencapai 15,92 miliar dolar AS atau meningkat 5,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2019 yang sebesar 15,09 miliar dolar AS. Kondisi ini membuktikan bahwa sektor pertanian merupakan solusi pasti atas perbaikan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda seluruh dunia.
Kenaikan yang sama juga terjadi pada Nilai Tukar Petani (NTP) periode Agustus 2020, yakni sebesar atau meningkat 0,56 persen dibanding bulan Juli 2020 yang hanya 100,09.
Adapun urutan bobot sub-sektor dalam perhitungan NTP meliputi tanaman pangan 47,37 persen, tanaman perkebunan 25,39 persen, peternakan 13,71 persen, hortikultura 10 persen, dan perikanan 3,53 persen. Dengan begitu, semakin tinggi bobot, maka semakin mempunyai pengaruh besar terhadap nilai NTP. Sementara komoditas yang mempunyai bobot di atas 5 persen pada masing-masing sub-sektor adalah tanaman pangan yang meliputi gabah 75,44 persen, jagung 13,95 persen, ketela pohon 521 persen.
Selaku penanggung jawab sektor pembangunan pertanian, Kementerian Pertanian sejak awal telah merumuskan serangkaian kebijakan. Salah satunya fokus pada peningkatan produksi pangan dengan stimulus pelaku usaha pertanian, seperti relaksasi kredit usaha rakyat (KUR) pertanian, serta mempercepat bantuan sarana dan prasarana serta subsidi pertanian.
Selain itu, mengoptimalkan industri pertanian di hilir dengan menggerakkan 'Pasar Mitra Tani' dan memperbaiki penyerapan produksi pertanian yang ada di seluruh provinsi. Kementan bekerja erat dengan perusahaan rintisan teknologi (startup) sektor jasa distribusi.