Lihat Semua : infografis
Pidato Presiden RI dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2021
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Abdurrahman Naufal / View : 1.665 |
Indonesiabaik.id - Presiden Joko Widodo dalam Pidato Sidang Tahuan MPR 2021 mengatakan bahwa kapasitas respons level pemerintahan Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain semakin kokoh.
Peningkatan Layanan Kesehatan
Dalam sisi kesehatan, penyediaan layanan kesehatan oleh pemerintah maupun swasta mengalami peningkatan yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari bertambahnya layanan kesehatan di banyak daerah secara cukup signifikan, baik dalam hal penambahan kapasitas tempat tidur, maupun fasilitas pendukungnya. Hal yang menggembirakan juga menyedihkan, banyak dari petugas tenaga kesehatan di lini layanan kesehatan harus gugur dalam misinya menangani pandemi. "Yang sangat mengharukan dan membanggakan adalah kerja keras dan kerja penuh pengabdian dari para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang lain." ucapnya (16/08).
Kembangkan Kemandirian Farmasi
Presiden Jokowi menyebut kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan, masih menjadi kelemahan serius yang harus dipecahkan. "Ketersediaan dan keterjangkauan harga obat akan terus kita jamin, dan tidak ada toleransi sedikit pun terhadap siapa pun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan ini."
Pandemi menurutnya juga telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah-putih, dan juga oksigen untuk kesehatan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat, kapasitas produksi vaksin Covid-19 yang dimiliki PT Bio Farma (Persero) sesuai dengan standar dunia. Hal itu berdasarkan penilaian Global Alliance for Vaccines and Immunisation (Gavi) atau Aliansi Global untuk Vaksin. Dengan begitu, Induk Holding BUMN Farmasi tersebut memiliki kapasitas untuk memproduksi 250 juta vaksin COVID-19.
Meski awalnya Indonesia awalnya lemah soal APD namun secara singkat mampu memproduksi APD dalam negeri. Bahan baku pembuatan APD pun diperoleh dari dalam negeri. Bahkan, berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, setidaknya sudah ada 358 jenis Alkes yang diproduksi di dalam negeri, dan 79 jenis Alkes yang menjadi substitusi/pengganti produk impor. Membuktikan bahwa produsen Alkes dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik serta menggantikan produk impor. Selain itu, pemerintah terus bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional. Meski, pada saat yang sama, Indonesia juga terus memperjuangkan kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua bangsa.