Lihat Semua : infografis
Pidato Presiden RI Pengantar Nota Keuangan Atas RAPBN Tahun Anggaran 2022
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Abdurrahman Naufal / View : 2.775 |
Indonesiabaik.id - Presiden Joko Widodo menyebut APBN 2022 harus antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam merespons ketidakpastian, dengan tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian.
APBN 2022
Menurut Presiden Jokowi, tak hanya ketidakpastian pandemi, namun kita juga harus bersiap menghadapi tantangan global lain, seperti ancaman perubahan iklim, peningkatan dinamika geopolitik serta pemulihan ekonomi global yang tidak merata. Untuk merespons ketidakpastian, dengan tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian perlu dilakukan. "APBN berperan sentral untuk melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus motor pengungkit pemulihan ekonomi," kata Jokowi dalam Pidato APBN 2022 beserta nota keuangannya, Senin (16/8).
APBN Atur Keseimbangan
Menurut Jokowi, sejak awal pandemi, Indonesia sudah menggunakan APBN sebagai perangkat kontra-siklus atau countercyclical, mengatur keseimbangan rem dan gas, mengendalikan penyebaran COVID-19, melindungi masyarakat rentan, dan mendorong kelangsungan dunia usaha. Hal itu dibuktikan dengan mulai bergeraknya mesin pertumbuhan yang tertahan di awal pandemi.
Hasilnya, pada kuartal II 2021, RI mampu tumbuh 7,07 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali di posisi 1,52 persen. Menurut Presiden Jokowi, capaian itu harus terus dijaga momentumnya. Reformasi struktural harus terus diperkuat, termasuk juga UU Cipta Kerja, Lembaga Pengelola Investasi, dan sistem OSS berbasis risiko yang jadi lompatan kemajuan.