Lihat Semua : infografis
Sagu Sebagai Alternatif Pangan Lokal yang Kaya Gizi
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : M. Ishaq Dwi Putra / View : 46.568 |
Indonesiabaik.id - Mencegah terjadinya krisis pangan melanda negeri saat pandemi, berbagai langkah telah disiapkan oleh pemerintah untuk menjaga ketersediaan stok pangan.
Salah satunya, pemerintah mengembangkan varietas pangan lokal sebagai upaya diversifikasi pangan. Dari banyak pangan lokal, salah satu pangan lokal Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai alternatif makanan pokok pengganti beras adalah sagu.
Sagu dinilai dapat membantu menopang persoalan pangan dan energi di Indonesia. Menurut riset MASSI terjadinya keberlimpahan sagu bisa dimanfaatkan sebagai salah satu potensi kekuatan pangan bagi negara Indonesia. Ini antara lain karena luas lahan sagu di Indonesia mencapai 5,5 juta hektar dari total 6,5 juta hektar luas lahan sagu di dunia. Dari total luas tersebut, 5 juta hektar berlokasi di daerah Papua.
Sagu, telah lama menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di sebagian besar wilayah Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua.
Sebagai makanan pokok, sagu banyak tumbuh di hutan atau lingkungan sekitar tempat mereka hidup. Pohon sagu dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter. Dari satu pohon saja, dapat menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.
Seberapa manfaat sagu?
Kandungan nutrisi terbanyak di dalam sagu adalah karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak. Sagu mengandung nutrisi seperti 355 kalori, 85,6% karbohidrat, 5% serat, 0,5 gram protein/100 gram sagu hingga rendah kadar gula dan lemak.
Manfaatnya bisa sebagai sumber energi, mencegah diabetes, memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan kesehatan tulang dan sendi, menjaga suhu tubuh, hingga dimanfaatkan untuk kesehatan kecantikan.