Lihat Semua : infografis
Terima Kasih, Tim Indonesia. Kilau Medali dan Kilas Balik Perjuangan Para Atlet di Olimpiade Paris 2024
Dipublikasikan pada 3 months ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Edy Pang / Desain : Edy Pang / View : 733 |
Indonesiabaik.id - Perjuangan Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024 diakhiri dengan selesainya pertandingan olahraga angkat besi nomor +81 kg oleh Nurul Akmal, pukul 16.30 Waktu Indonesia Barat. Tim Indonesia yang terdiri dari 29 atlet dan bertanding di 12 cabang olahraga akhirnya pulang dengan mempersembahkan 2 emas dan 1 perunggu.
Inilah hasil capaian para Atlet Indonesia dari berbagai cabang olahraga di Olimpiade Paris 2024.
1. Panahan
Indonesia mengirimkan 4 atlet panahan yakni: Arif Dwi Pangestu , Diananda Choirunisa, Rezza Octavia, dan Syifa Nurafifah Kamal. Capaian terbaik yang diraih yakni babak perempat final di dua nomor, yakni perorangan putri oleh Diananda Choirunnisa dan beregu putri (Diananda Choirunnisa/Rezza Octavia/Syifa Nurafifah Kamal).
2. Menembak
Fathur Gustafian gagal mencacatkan namanya di daftar peraih medali setelah bertanding di 2 nomor yakni 100 meter air rifle dan 50 meter rifle 3 position. Fathur finis di peringkat 15 dan 43.
3. Senam Artistik
Di senam artistik, atlet Indonesia Rifda Irfanalutfi tampil dalam kondisi cedera dan hanya mampu tampil pada alat uneven bars, sementara tiga alat lainnya (vault, balance beam, dan floor exercise) tidak mampu diselesaikan.
4. Atletik
Di babak kualifikasi nomor lari 100m putra, atlet Indonesia Lalu Muhammad Zohri mampu finis di peringkat 2 dan lolos ke babak berikutnya. Namun, Zohri gagal mencapai semifinal setelah hanya finis di peringkat 6 di babak I.
5. Balap Sepeda
Pada cabang balap sepeda nomor omnium putra, Bernard Van Aert finis di peringkat 20.
6. Judo
Sementara di cabor Judo, Maryam March Maharani, takluk di babak 16 besar oleh Distria Krasniqi dari Kosovo. Sebelumnya, ia berhasil menang di babak 32 besar melawan Jacira Ferreira dari Mozambik.
7. Selancar Ombak
Pada cabor selancar ombak, Indonesia diwakili oleh Rio Waida, atlet 24 tahun asal Indonesia kelahiran Saitama, Jepang. Rio yang telah mengikuti Olimpiade sejak cabor selancar digelar pertama kali pada Olimpiade Tokyo 2020 ini dikalahkan Jordy Smith asal Afrika selatan di babak II.
8. Dayung
Atlet Indonesia La Memo menempati posisi ke-27 di akhir laga dayung nomor men’s single sculls.
9. Renang
Pada cabor renang, Joe Kurniawan gagal di babak penyisihan gaya kupu-kupu 100 meter putra setelah finis torehan waktu 59,95 detik di peringkat 33. di nomor gaya ganti 100 meter putri, Azzahra Permatahani juga gagal di babak penyisihan setelah finis di peringkat 31 dengan catatan waktu 2 menit 20,51 detik.
10. Bulu Tangkis
Cabor bulu tangkis berangkat ke Olimpiade paris dengan harapan setidaknya membawa pulang emas, tapi ternyata perjuangan di olimpiade kali ini sangat berat. Atlet bulu tangkis indonesia bertanding di semua nomor, tapi hanya meloloskan 2 atlet setelah babak penyisihan. Yakni, Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri, dan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Alfian/Muhammad Rian Ardianto akhirnya kalah di babak perempat final oleh pasangan Tiongkok, Liang Weikeng/Wang Cang dengan skor dramatis 0-2 (22–24, 20–22).
Sedangkan, Gregoria Mariska Tunjung, atau biasa dipanggil Jorji, berhasil menempatkan dirinya di podium medali dengan berhasil mencapai semifinal. Meski kalah dari An Se-young asal Korea Selatan dengan skor 1-2, Jorji berhak atas medali perunggu setelah calon lawannya Carolina Marín mundur karena cedera.
Medali perunggu ini menjadi medali pertama yang diraih Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
11. Panjat Tebing
Indonesia mengirimkan 4 wakil di cabor ini, yakni Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah di nomor women's speed serta Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono di nomor men's speed.
Di nomor women's speed, Desak Made Rita Kusuma Dewi gagal di perempat final melawan Deng Lijuan dari Tiongkok. Catatan waktu keduanya hanya berjarak 0,006 detik, tepatnya 6,369 - 6,363 detik.
Rajiah Sallsabillah hampir membawa pulang medali bagi Indonesia, namun akhirnya kalah di babak semifinal dan babak perebutan medali perunggu (small final). Rajiah kalah dengan catatan waktu 6,41 – 6,38 detik dari Deng Lijuan dari Tiongkok, lawan yang sama mengalahkan Made Rita di babak perempat final. Pada perebutan medali perunggu, Rajiah harus mengakui keunggulan Aleksandra Kałucka dari Polandia dengan catatan waktu 8,24 – 6,53 detik.
Pada awal pertandingan men's speed, tepatnya saat kualifikasi, Veddriq Leonardo membuat heboh. Ia berhasil memecahkan rekor dunia dengan 4,79 detik, sebelum akhirnya dipatahkan oleh Sam Watson dari Amerika serikat dengan 4.75 detik beberapa saat kemudian. Sam Watson kemudian memantapkan rekornya dengan 4,74 detik saat ia meraih medali perunggu.
Di babak eliminasi, Veddriq Leonardo harus menghadapi rekan senegaranya, Rahmad Adi Mulyono dan menang dengan catatan waktu 5,13 - 4,98 detik. Langkah Rahmad terhenti, sedangkan Veddriq terus melaju ke babak berikutnya setelah menang atas Bassa Mawem dari Prancis dengan catatan waktu 4,88 –5,26 detik. Setelah itu, Veddriq memenangkan semifinal melawan Reza Alipour dengan catatan waktu 4,78 - 4,84 detik.
Pada pertandingan puncak, Veddriq melawan Wu Peng dari Tiongkok dan memangkan pertandingan yang sangat ketat dengan selisih hanya 0,02 detik. Catatan waktu keduanya merupakan waktu pribadi terbaik (personal best) yakni masing-masing 4,75 dan 4,77 detik.
Capaian Veddriq ini mencetak sejarah baru, di mana Indonesia berhasil membawa pulang emas pertama di cabang olahraga selain Bulu Tangkis.
12. Angkat Besi
Di cabang angkat besi, Indonesia berhasil meraih emas untuk pertama kalinya melalui Rizki Juniansyah di kelas 73 kg putra dengan total skor angkatan beban 354 kg. Rizki berhasil mengangkat beban 155 kg pada sesi snatch dan 199 kg pada sesi clean & jerk. Yang membanggakan, bukan hanya medali emas, namun catatan angkatan 199 kg pada clean & jerk ini juga merupakan rekor sepanjang masa olimpiade.
Rizki juga menorehkan sejarah sebagai atlet termuda Indonesia yang meraih emas pada usia 21 tahun 1 bulan, mengalahkan Susy Susanti yang meraih emas dari cabor bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 di usia 21 tahun 5 bulan.
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan untuk kali pertama gagal membawa pulang medali dari olimpiade. Kolektor 2 emas dan 2 perunggu dari 4 olimpiade sebelumnya ini bertanding di kelas 61 kg putra, berhasil mengangkat beban 135 kg pada sesi snatch, dan gagal mengangkat beban 162 kg pada sesi clean & jerk.
Sedangkan, atlet terakhir Indonesia yang bertanding di Olimpiade Paris 2024, Nurul Akmal turun ke nomor +81 kg putri. Nurul finis di peringkat 12 setelah menyelesaikan total angkatan 245 kg (Snatch 105 kg dan Clean & Jerk 140 kg).
Terima Kasih Perjuanganmu, Tim Indonesia
Tim Indonesia menutup Olimpiade Paris 2024 dengan raihan 2 medali emas dan 1 medali perunggu. Raihan ini menjadikan Indonesia berada pada peringkat 39. Sedangkan 3 peringkat teratas diraih oleh Amerika Serikat (40 emas, 44 perak, 42 perunggu), disusul Tiongkok (40 emas, 27 perak, 24 perunggu), dan Jepang (20 emas, 12 perak, 13 perunggu). Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, Indonesia hanya berjarak 1 medali di bawah Filipina di peringkat 37 yang meraih 2 emas dan 2 perunggu, dan unggul di atas Thailand di peringkat 44 dengan 1 emas, 3 emas, dan 2 perunggu. Sedangkan Malaysia di peringkat 80 dengan 2 perunggu dan Singapura di posisi 84 dengan 1 perunggu.
Terima Kasih, Tim Indonesia, selamat berjuang kembali untuk olimpiade berikutnya: Los Angeles 2028.