Lihat Semua : infografis

Waspada Penyebaran Covid-19 di Klaster Keluarga


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : M. Ishaq Dwi Putra /   View : 6.797


Indonesiabaik.id   -   Angka infeksi Corona di keluarga atau klaster keluarga akhir-akhir ini semakin banyak. Klaster Corona keluarga bahkan menjadi perhatian khusus penanganan COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo.  Kemunculan klaster baru Covid-19, yakni klaster keluarga, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. 

Apa Itu Klaster Keluarga?

Klaster keluarga adalah penyebaran virus corona yang berasal dari anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah. Biasanya, penyebaran berawal dari seseorang yang sudah lebih dahulu tertular lalu menularkannya pada anggota keluarga lain.

Penyebab Munculnya Klaster Keluarga

Tim @pandemictalks menyebut ada tiga faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif antara lain adalah:

  1. Membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan komplek atau perumahan tanpa protokol kesehatan dan protokol ventilasi, durasi dan jarak (VDJ) yang kuat.

  2. Kegiatan berkumpul warga pun menjadi cara virus corona menyebar dari satu orang yang terinfeksi ke orang lain dengan mudah. Sebab, biasanya saat warga sudah berkumpul, jaga jarak sulit sekali diterapkan

  3. Melakukan liburan, piknik atau jalan-jalan ke tempat publik yang ramai. Hal ini juga meningkatkan risiko klaster keluarga bisa terjadi. Sebab, anggota keluarga berpotensi membawa virus saat kembali ke lingkungan rumah atau warga.

Apa yang Harus DIilakukan?

Inilah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari klaster keluarga virus corona:

  1. Protokol kesehatan COVID-19 sebaiknya juga dilakukan di dalam rumah, apalagi kalau ada keluarga yang baru beraktivitas di ruang publik.

  2. Lakukan metode VDJ atau Ventilasi - Durasi - Jarak, yaitu pastikan sirkulasi udara di dalam rumah berjalan dengan baik.

  3. Sering buka jendela maupun pintu agar udara bisa bergantian

  4. Walaupun sesama anggota keluarga, durasi dalam berinteraksi juga sebaiknya dibatasi termasuk tetap melakukan physical distancing.

  5. Gunakan alat makan yang berbeda dan segera cuci alat makan setelah menggunakannya

  6. Terapkan gaya hidup sehat agar enggak mudah terserang virus, termasuk berolahraga dan mengonsumsi makanan serta minuman sehat.



Infografis Terkait