Lihat Semua : gelarwicara
Berdaya UMKM, Harmoni Membangun Ekonomi Kerakyatan | Kominfo Newsroom 3/3
Dipublikasikan pada one year ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : admin indonesiabaik / Desain : admin indonesiabaik / View : 5.351 |
Berdaya UMKM, Harmoni Membangun Ekonomi Kerakyatan
Pimpinan wilayah Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama Atau PWISNU Sulawesi Tengah akan menggelar festival UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dalam rangka semarak kemerdekaan Republik Indonesia. Serta untuk memperingati Hari UMKM Nasional yang akan berpusat di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Festival UMKM ini nantinya akan mempertemukan antara pelaku UMKM dengan pihak permodalan, serta pelaku bisnis yang lainnya.
Lantas seperti apa gambaran dan juga kapan pelaksanaan festival UMKM yang akan dilaksanakan pada da11 Agustus nanti? Pewawancara GPRTV Bilqis Sabila berbincang dengan Ketua PWISNU Provinsi Sulawesi Tengah, Sahran Raden. Berikut petikan wawancaranya:
Seperti apa dan apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan dalam menyambut festival UMKM, serta kapan untuk waktu pelaksanaannya?
Untuk gambaran pelaksanaan festival UMKM ini sebenarnya dilaksanakan oleh pimpinan wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Provinsi Sulawesi Tengah. Ini adalah sebagai ikhtiar dari peran kami untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di daerah, karena kami melihat bahwa jumlah UMKM yang ada di Sulawesi Tengah itu ada 88.055 UMKM yang saya kira tentu memiliki tantangan dan hambatan tersendiri.
Nah dalam festival UMKM yang akan dilaksanakan pada 11-13 Agustus ini, berbagai rangkaian dilaksanakan oleh PWISNU Sulawesi Tengah. Pertama, terkait dengan festival UMKM yang akan melibatkan pelaku usaha mikro ukuran kecil yang ada di kota Palu dan Kabupaten Sigi. Kami memfasilitasi agar mereka bisa mempromosikan produk-produk yang dimiliki dan mempertemukan dengan pihak akses modal, misalnya pihak perbankan dan para pengusaha.
Kedua, bahwa selain festival UMKM, kami juga menyiapkan fasilitasi untuk edukasi berupa seminar UMKM yang akan kita hadirkan pihak perbankan, pelaku usaha, para akademisi, dan pesertanya adalah mereka yang menjadi peserta festival UMKM. Kami ingin memberikan informasi kepada pihak UMKM agar mereka bisa mengelola usaha mikro dan kecil ini untuk bisa pengembangan bisnis di masa depan itu.
Ketiga, selain festival UMKM dan seminar, kami menyelenggarakan jalan sehat kebangsaan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dan lokasinya itu ada festival UMKM. Nah oleh karena itu, UMKM yang masih tumbuh dan berdaya ini harus dilihat dari perspektif inklusif ya, jadi ekonomi yang inklusif, yang saya kira ini juga menjadi misi dan gagasan kami di dalam Nahdlatul Ulama untuk bisa memberikan kesetaraan bagi semua pihak, termasuk dalam UMKM.
Bagaimana proses dari kurasi UMKM dan apa indikator yang menjadi penentu UMKM tersebut dapat bergabung dalam acara festival tersebut?
Hanya 3 hari kami mempertemukan pelaku usaha apa UMKM dengan pihak permodalan juga masyarakat itu. Kita berharap bahwa indikator atau output yang bisa diperoleh dengan adanya festival UMKM itu bisa terjadi peningkatan pendapatan itu dan tugas kami adalah mendatangkan konsumen yaitu publik dari kota Palu dan Sigi untuk bisa langsung bisa berbelanja di sana makan dan minum di sana dengan produk sendiri, kami juga berkampanye mencintai produk lokal itu bagi UMKM agar masyarakat bisa mengetahui bahwa sebenarnya kita memiliki potensi dan produk UMKM yang baik di Sulawesi Tengah itu. dan kemudian bisa memiliki akses dalam mencari permodalan. karena salah satu tantangan dari UMKM itu adalah dari sisi permodalan.
Kami juga membutuhkan partisipasi semua pihak termasuk masyarakat sipil untuk terus mendorong terhadap kebijakan perekonomian kita bisa menjadi baik itu di masa depan, terutama Sigi dan kota Palu karena Sigi adalah daerah yang masih sangat transmisi, yang masih membutuhkan perkembangan ke depan maka, ya semua masyarakat diharapkan bisa ikut turut membantu di dalam meningkatkan partisipasi ekonomi bagi masyarakat yang ada masyarakat lokal yang ada di situ itu saya kira itu
Apakah pelaku UMKM hanya dari kabupaten Sigi atau dari seluruh wilayah provinsi Sulawesi Tengah dan bagaimana respon masyarakat mengenai adanya festival UMKM tersebut?
Karena keterbatasan stand, jadi panitia UMKM hanya mengadakan 100 stand festival UMKM, maka dari itu 100 UMKM yang mendaftar dan ini berasal dari kota Palu dan Sigi. Meskipun ada beberapa UMKM peserta yang berasal dari Parigi Moutong yang ingin mendaftar, tetapi dilihat dari kondisi stand yang tidak mencukupi. Mungkin ini karena baru pertama, jadi panitia festival UMKM berharap untuk depannya bisa membuat lebih banyak lagi peserta UMKM nya.
Panitia UMKM berharap dengan adanya 100 peserta ini dapat membuka ruang informasi lebih banyak, akses informasinya lebih luas dan panitia berharap dapat menjadikan Sulawesi Tengah menjadi digitalisasi UMKM. Titik digitalisasi UMKM ini menjadi sangat penting agar semua peserta nanti yang masuk akan dijadikan sebagai satu komunitas digitalisasi agar mereka bisa ikut serta mendapatkan informasi akses, baik itu dari segi permodalan maupun dari segi produknya dari segi iklannya.
Bagaimana persiapan yang sudah dilakukan oleh Team PWISNU dan apakah ada pengamanan yang dilakukan oleh team PWISNU?
PWISNU sudah mepersiapkan 80% dari kegiatan yang akan dilakukan.Panitia sedang bekerja juga untuk mempersiapkan sarana prasarana berupa stand yang ada. Selain pelaksanaan festival UMKM ini, nanti akan dibuka pemerintah daerah baik itu Gubernur Sulawesi Tengah maupun Bupati Sigi akan hadir untuk memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut, dan panitia juga menyediakan hiburan untuk warga, tapi yang sifatnya religi itu karena sesuai dengan organisasinya yaitu Nahdlatul Ulama.
Festival UMKM yang di adakan oleh PWISNU Sulawesi Tengah dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari tanggal 11 hingga 13 Agustus. PWISNU hanya menyediakan 100 stand UMKM. panitia berharap dengan adanya acara tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
(editor / Mariska)
Link Youtube : https://youtu.be/HNDy1owWYnE?si=AsOPrJRe0NNGDrQE