Lihat Semua : infografis
Bagaimana Covid-19 Bisa Menginfeksi Tubuh?
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina / View : 20.495 |
Indonesiabaik.id - Gejala virus corona, yakni demam, batuk, sesak nafas, bisa merupakan tanda dari berbagai penyakit, mulai dari flu, infeksi tenggorokan sampai dengan selesma. Namun ahli dan periset telah mendapatkan lebih banyak informasi tentang bagaimana infeksi virus ini berkembang.
Lalu, apa yang sebenarnya virus ini lakukan saat berhasil masuk ke tubuh manusia?
Disadur dari artikel di New York Times: “What Does the Coronavirus Do to the Body?”. Virus menyebar melalui tetesan air liur yang muncrat dari mulut orang akibat batuk atau bersin, yang kemudian masuk ke tubuh orang yang berada di dekatnya melalui mulut, hidung dan mata. Virus kemudian masuk ke jalur pernafasan dan membran mukus di bagian belakang tenggorokan, menempel pada sebuah reseptor di dalam sel, dan mulai berkembang di sana.
Virus ini mempunyai protein dengan ujung tajam yang membuat virus bisa menempel ke membran sel, dan dari situ, materi genetis virus masuk ke sel tubuh manusia. Materi genetis tersebut kemudian membajak metabolisme sel dan membuat sel tidak lagi berkembang untuk kesehatan tubuh melainkan untuk memperbanyak virusnya.
Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida.
Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator). Dalam beberapa kasus, terjadi yang disebut Sindrom Kesulitan Pernafasan Akut (Acute Respiratory Distress Syndrome), sehingga bahkan dengan ventilator pun, pasien bisa meninggal karena kesulitan pernafasan.