Lihat Semua : infografis

DEXAMETHASONE, Bukan Obat Penangkal COVID-19


Dipublikasikan pada 4 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Chyntia Devina /   View : 8.655


Indonesiabaik.id   -   Beberapa waktu lalu Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah mengeluarkan rilis yang merekomendasikan penggunaan obat Dexamethasone untuk penanganan COVID-19, karena dinilai efektif bermanfaat pada kasus berat COVID-19. Setelah isu tersebut beredar, banyak yang kemudian mencari obat ini.

Menurut BNPB, meskipun direkomendasikan oleh WHO, namun faktanya obat tersebut bukan penangkal COVID-19, dan hanya merupakan kombinasi obat-obatan.

BNPB mengimbau keras kepada masyarakat untuk hati-hati dalam penggunaan obat semacam Dexamethasone karena efek dan bahayanya. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sama seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara alami.

Sama halnya dengan obat kortikosteroid lainnya, dexamethasone yang telah digunakan untuk jangka panjang tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Dokter akan menurunkan dosis dexamethasone secara bertahap sebelum menghentikan obat ini.

Dexamethasone Khusus untuk Kasus Berat

Menyoal rekomendasi WHO, obat Dexamethasone lebih dianjurkan untuk pasien yang terkonfirmasi dengan sakit berat, kritis, membutuhkan ventilator dan bantuan pernafasan.

“Obat ini dianjurkan karena akan mengurangi jumlah kematian sebesar 20 sampai 30% dari kasus-kasus tersebut," - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jumat (19/6).

Adapun seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa, pemakaian obat-obat steroid untuk COVID-19 hanya dibolehkan dalam pengawasan ahli, para dokter, dan dilakukan di sarana dengan fasilitas yang memadai, tentunya yang siap untuk menangani efek samping yang dapat terjadi. 

Meski harganya terjangkau, namun penggunaan Dexamethasone wajib melalui konsultasi dokter, agar tidak menimbulkan efek samping dari obat tersebut. Mengingat, Dexamethasone bukan merupakan antivirus, sehingga tidak bisa mengatasi infeksi akibat virus, seperti COVID-19.



Infografis Terkait