Lihat Semua : infografis

Habis Vaksin Kok Gini..


Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah /   View : 13.445


indonesiabaik.id - Usai vaksinasi COVID-19, efek samping dengan reaksi yang berbeda-beda biasanya akan timbul di setiap orang.

Vaksin Memicu Kekebalan Tubuh

Vaksinasi pada dasarnya memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin virus corona. Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun. Jangan panik, reaksi semacam ini biasanya terjadi beberapa jam setelah vaksin disuntikkan.

Mudah Diatasi

Reaksi efek samping vaksin, khususnya vaksin COVID-19 akan segera hilang dalam waktu singkat dan tidak berbahaya, bahkan akan hilang sendirinya tanpa pengobatan. Reaksi ringan lokal berupa nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan pun bisa dengan mudah diatasi.

Kompres air dingin jika nyeri, bengkak, dan kemerahan di area suntikan. Dan jika demam, maka bisa mengatasinya dengan mengompres atau mandir air hangat, beristirahat cukup serta minum air putih yang cukup. Yang terakhir, laporkan semua reaksi/keluhan yang dialami kepada petugas kesehatan.

Efek Samping Ringan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyatakan bahwa vaksin COVID-19 tidak menimbulkan efek samping serius. Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes No. HK. 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona virus Disease 2019 (COVID-19), dijelaskan bahwa secara umum, vaksin COVID-19 tidak menimbulkan reaksi pada tubuh, atau apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.

Kemenkes selalu mengimbau kepada masyarakat bahwa kebermanfaatan vaksin jauh lebih besar dibanding risikonya. Vaksin COVID-19 yang kini dipakai dalam program vaksinasi nasional pun juga terjamin aman, punya reaksi lokal dan efek sistemik rendah dan imonugenitasnya tinggi yang didasarkan pada hasil uji oleh Badan POM.



Infografis Terkait